TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Country Manager HP Enterprise Services, Charles Sutanto Ekapradja mengakui pernah menerima uang 800.000 dollar Amerika Serikat.
Uang itu menurutnya diberikan oleh Johannes Marliem melalui Biomorf, perusahaan penyedia produk biometrik dalam proyek pengadaan e-KTP.
Saat bersaksi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (22/1/2018) untuk terdakwa Setya Novanto, Charles mengatakan uang itu lalu digunakan untuk keperluan pribadinya.
"Uang itu karena saya bantu Beliau (Marliem) hampir satu tahun, sebagai konsulat," kata Charles.
Charles menjelaskan awalnya perusahaannya akan menjadi penyedia softeware merek HP, untuk mengkoneksikan produk biometrik merek L-1. Produk biometrik tersebut dimiliki oleh Biomorf.
Namun, setelah tawar-menawar harga, Johannes Marliem batal bekerja sama dengan HP. Lanjut Marliem mengajak Charles untuk membuat software buatan sendiri.
Baca: Yasonna Laoly Beberkan Ekspresi Kakanwil Menkumham Saat Penerimaan CPNS Secara Transparan
Charles kemudian menjadi konsultan pembuatan program untuk mengkoneksikan produk L-1. Misalnya, menentukan quality control, manual dan pelatihan.
Selama satu tahun membantu Marliem, lanjut Charles, dia mendapat bayaran 800.000 dollar AS. Bayaran itu kemudian digunakan untuk membeli satu unit mobil Porsche seharga Rp2,8 miliar dan membeli ruko di Kelapa Gading.
"Hitung-hitungan 800.000 dollar AS itu untuk satu tahun. Jadi 3000 dollar kali 300 hari," katanya.