Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Partai Hanura, Wiranto mengakui pertemuan tertutup di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (23/1/2018) sore dilakukan untuk menyelesaikan konflik dua kubu yang terbentuk di partai tersebut.
Sore itu sekitar pukul 17.15 WIB Wiranto bertemu dengan masing-masing ketua umum dari kedua kubu, yaitu Oesman Sapta Odang (OSO) dan Marsekal Madya (Purn) Daryatmo.
Baca: Hadiri Ulang Tahun Megawati Ke-71,Ini Ucapan Mantan Wakil Presiden Boediono
Pertemuan berlangsung sekitar 1,5 jam diikuti 17 kader Hanura kompak mengenakan jaket kuning.
Saat menemui wartawan, Wiranto menegaskan bahwa pertemuan ini dilakukan dengan semangat perdamaian dan persatuan.
Hal itu diperlihatkan dengan jabat tangan antara semua kader yang hadir, terutama diperlihatkan oleh Wiranto, OSO, dan Daryatmo.
Namun Wiranto tidak menetapkan kubu siapa yang merupakan kepengurusan sah, namun baru menentukan pembentukan tim khusus untuk menyelesaikan konflik yang tengah terjadi.
“Dalam pertemuan ini kami bentuk tim khusus untuk inventarisasi apa saja masalahnya. Pertemuan ini adalah semangatnya perdamaian, jangan sampai konflik membuat persiapan Pilkada terganggu,” ujar Wiranto.
Pernyataan itu menyiratkan belum ada penyelesaian konflik antara kedua kubu.
Hal itu terlihat dari ketidakhadiran motor penggerak kubu Ambhara yaitu Sekretaris Jenderal yang dipecat OSO, Sarifudin Sudding.
Wiranto berdalih bahwa banyak pula kader yang tidak hadir.
Saat ditanya Daryatmo juga menjelaskan bahwa pertemuan ini belum membahas siapa yang berhak mengklaim kepengurusan sah.
Daryatmo menegaskan bahwa pertemuan sore ini merupakan salah satu jalan untuk menuju perdamaian di Hanura.
“Pertemuan ini jalan menuju islah, siapa kepemimpinan yang sah belum bisa saya sampaikan. Kami baru bicara pembentukan tim khusus yang membuat daftar-daftar hal apa yang perlu dinegosiasikan,” terang Daryatmo.
Daryatmo mejelaskan bahwa tim negosiasi itu akan mulai bekerja malam ini untuk menyelesaikan masalah-masalah di Partai Hanura.