News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jokowi Sampaikan Keinginan Kerjasama Kongkret Saat Bertemu Pemimpin Oposisi Parlemen Sri Lanka

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo sempat menerima kunjungan Pemimpin Oposisi Parlemen Sri Lanka, Rajavarothiam Sampanthan di Hotel Hilton, Colombo, pada pukul 16.00 waktu setempat, Rabu (24/1/2018).

Laporan wartawan Tribunnews.com, Imanuel Nicolas Manafe

TRIBUNNEWS.COM, COLOMBO - Disela kunjungan kenegaraan ke Sri Lanka, Presiden Joko Widodo sempat menerima kunjungan Pemimpin Oposisi Parlemen Sri Lanka, Rajavarothiam Sampanthan di Hotel Hilton, Colombo, pada pukul 16.00 waktu setempat, Rabu (24/1/2018).

Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan maksud kedatangannya ke Sri Lanka yakni ingin menjalin kerjasama ekonomi yang kongkret serta menguntungkan bagi kedua negara.

Baca: Mortir Berlabel PT Pindad Ditemukan Warga yang Sedang Mencari Ikan di Pantai

Baca: Panglima TNI Minta Usulan Pelibatan TNI Dalam Penindakan Aksi Terorisme Tidak Menjadi Polemik

"Dalam kunjungan saya ke Sri Lanka ini, saya ingin mendorong penguatan kerja sama di berbagai bidang, khususnya di bidang ekonomi," ucap Presiden.

Jokowi menjelaskan, salah satu yang ingin didorong Indonesia yakni penandaganganan Free Trade Agreement (FTA) dengan Pemerintah Sri Lanka.

Karena itu, Presiden Jokowi berharap Indonesia dapat diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi Sri Lanka.

Baca: Panglima TNI Bicara Soal Peluang Latihan Bersama Kopasus Saat Bertemu Menteri Pertahanan AS

Baca: TNI Bentuk Satgas Kesehatan Untuk Wilayah Terpencil

"Saya mengharapkan dukungan parlemen Sri Lanka dalam penguatan hubungan Indonesia-Sri Lanka, termasuk melalui peningkatan kerja sama yang erat antar parlemen," ucap Presiden.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan kesiapan Pemerintah Indonesia untuk membantu Pemerintah Sri Lanka dalam pembangunan kenegaraan atau nation building.

"Seperti di Sri Lanka, proses nation building juga terus menerus diperkuat di Indonesia yang memiliki kemajemukan 1.340 etnis dan enam agama dengan Pancasila sebagai landasan filosofis bangsa," kata Presiden.

Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Duta Besar Indonesia untuk Sri Lanka I Gusti Ngurah Ardiya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini