TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai ambruknya sejumlah infrastruktur dalam beberapa waktu terakhir karena pembangunannya yang terburu-buru.
Fadli mengatakan pemerintah menggenjot pembangunan tanpa memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan.
"Kita melihat nih, infrastruktur terutama yang baru-baru ya. Ini kan lebih banyak dikerjakan dengan terburu-buru, tergesa-gesa dan ini bisa dikaji," kata Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (6/2/2018).
Sebelumnya setelah jatuhnya crane di Jatinegara pada akhir pekan lalu, tembok perimeter di Bandara Soekarno-Hatta ambruk dan menimpa mobil, Senin (5/2/2018).
Baca: Polisi Kantongi Nama Calon Tersangka Insiden Crane Ambruk di Matraman
Musibah tersebut menyebabkan satu orang meninggal dunia, dan satu korban dirawat intensif.
Fadli menduga tergesa-gesanya pemerintah menyelesaikan proyek infrastruktur karena sudah memasuki tahun politik.
Pemerintah menjadikan infrastruktur sebagai salah satu indikator keberhasilan dan dijadikan alat kampanye pada pemilu tahun depan.
"Harusnya masalah infrastruktur ini ada kesinambungan antara pemerintah sebelumnya, pemerintah sekarang dan yang akan datang, jangan dijadikan alat kampanye. Sehingga karena terburu-buru banyak sekali kecelakaan kerja yang sebenarnya tidak perlu," katanya.
Baca: Evakuasi Korban Longsor Perimeter Bandara Soekarno-Hatta Berlangsung 10 Jam
Fadli mengaku ia tidak anti pembangunan infrastruktur.
Hanya saja ia menyarankan infrastruktur yang dibangun adalah yang berdampak langsung bagi kehidupan masyarakat.
Selain itu proyek infrastruktur tidak membebani anggaran yang kemudian berujung pada utang luar negeri.
"Infrastruktur ini seharusnya yang langsung mempunyai stimulus ekonomi dan diperlukan oleh masyarakat, terutama di pedesaan. Infrastruktur yang terkait dengan peningkatan dukungan ekonomi," katanya.