TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivis Partai Golkar Achmad Suhawi meminta Airlangga Hartarto selaku ketua umum partai berlambang beringin hitam mengganti pengurus DPP yang terindikasi terlibat korupsi.
Menurut Suhawi, Aktivis Partai Golkar ingin Indonesia terbebas dari korupsi.
Sebab, partai politik merupakan institusi yang menjadi sumber rekrutmen pejabat publik, pembuat anggaran, dan legislasi sehingga harus terbebas korupsi.
"Golkar punya komitmen antikorupsi. Sudah sepatutnya bila tidak menjadikan orang yang terlibat korupsi sebagai pengurus. Sebab, Golkar akan terkesan permisif dengan korupsi," kata Suhawi dalam diskusi di Warung Daun, Rabu (7/2/218).
Diskusi dilanjutkan dengan paparan dari masing-masing Aktivis Partai Golkar.
Baca: Inilah Susunan Lengkap Kepengurusan Baru Golkar Pimpinan Airlangga Hartarto
Salah satunya dari Rudolf Jack Paskalis. Dia mengharapkan Airlangga meminta pandangan dan pendapat terhadap 261 nama-nama pengurus yang sudah disahkan ke KPK, kepolisian, dan kejaksaan.
Nama yang tidak bebas korupsi, sambung Jack, harus diganti dari kepengurusan jadi simpatisan biasa saja.
Sementara itu, Abdi Sahido mengatakan, Aktivis Partai Golkar akan terus melakukan langkah-langkah yang diperlukan.
Salah satunya menanyakan sejumlah nama yang patut diduga terlibat korupsi ke instansi terkait. Hal senada diungkapkan oleh Hendrik Jauhari.