TRIBUN-VIDEO.COM - Pasca terjadi serangan di Gereja Santa Lidwina, Sleman, Yogyakarta, Minggu (11/2/2018), tokoh gereja Katolik, Madya Utama, meminta agar umat tidak membesar-besarkan peneyerangan ini.
Madya juga meminta untuk tidak mudah diadu domba.
Gereja Santa Lidwina Gamping, Sleman, Yogyakarta, diserang seorang remaja yang membawa pedang saat misa berlangsung, Minggu (11/2/2018) pagi.
Kejadian itu mengakibatkan sejumlah orang terluka dan dilarikan ke rumah sakit, termasuk Romo Prier yang memimpin ibadah.
Baca: Beginilah Kondisi Tanjakan Emen, Lokasi Kecelakaan yang Tewaskan 27 Orang
Pelaku berinisial S (16) dilumpuhkan polisi dengan tembakan ke bagian perut.
Peristiwa itu bermula pada pukul 07.30 WIB, pelaku masuk dari pintu Gereja Santa Lidwina bagian barat dan langsung menyerang jemaat bernama Martinus Parmadi Subiantoro dengan senjata tajam.
Korban pun mengalami luka di bagian punggungnya.
Melihat kejadian itu, jemaat lain yang berada di kanopi membubarkan diri.
Pelaku kemudian masuk ke gedung utama gereja sembari mengayunkan senjata tajam, sehingga jemaat di dalam juga berhamburan ke luar. (*)
TONTON JUGA: