Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla akan melakukan kunjungan ke Kabul, Afghanistan pada 27 Februari hingga 1 maret 2018 bersama Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi.
Kunjungan tersebut dalam rangka memenuhi undangan Presiden Afghanistan Ashaf Ghani untuk menghadiri Konferensi Kabul Process.
Direktur Keamanan Internasional dan Persenjataan Kemenlu, Grata Endah Wardaningtyas mengatakan, Kabul Process merupakan konferensi untuk mendukung pencapaian perdamaian di Afghanistan.
"Kunjungan Wapres JK ini adalah suatu bentuk pernyataan dukungan terhadap upaya peace building di Afghanistan," kata Grata di ruang Palapa, kantor Kemenlu, Pejambon, Jakarta Pusat, Kamis (22/2/2018).
Baca: Menakar Peluang Terbentuknya TGPF Novel
Dalam pertemuan itu nantinya Wapres akan bertemu pula dengan Ketua High Peace Council Afghanistan, Mohammad Akram Khaplawak serta Kepala Eksekutif Afghanistan, Abdullah Abdullah.
Grata menyampaikan, Wapres JK bakal meyampaikan beberapa poin terkait komitmen Indonesia, yaitu mendorong peace building di Afghanistan.
"Wapres nantinya akan mendorong perdamaian di Afghanistan dengan menggunakan soft power," tegas Grata.
Karena Kabul merupakan wilayah konflik, Grata mengungkapkan kehadiran kepala negara itu tidak memiliki jaminan 100 persen aman
Untuk itu, Indonesia telah melakukan kordinasi pengamanan dengan pihak setempat dan PBB.
"Tapi kita melakukan langkah-langkah kordinasi dari pasukan kita sendiri, assement security dan kita minta assement dari negara setempat dan dari PBB untuk mengemban tugas perdamaian itu," kata Grata.