TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berdasarkan hasil survei Alvara Research Center terdapat enam sosok yang dianggap layak dampingi Presiden Joko Widodo pada Pemilihan Presiden 2019.
CEO Alvara, Hasanuddin Ali mengatakan Alvara Research Center melakukan survei nasional yang melibatkan 2.203 responden. Riset dengan pendekatan kuantitatif. Survei dilakukan untuk menilik sosok Calon Wakil Presiden yang potensial mendampingi Jokowi.
Terdapat beberapa nama yang muncul dari hasil survei, yakni mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
"Publik setuju Jokowi berpasangan dengan Gatot 61,9 persen, dengan Muhaimin 59,6 persen, dan AHY 55,5 persen," ujar Hasanuddin di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (23/2/2018).
Terdapat tiga nama lain, yang berada di bawah Gatot, Muhaimin, dan AHY. Mereka di antaranya Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan.
Baca: Usai Hadiri Rakernas PDIP, Jokowi Kembali Bagikan Sertifikat Tanah ke Warga Bali
"Jokowi-Tito 53 persen, dengan Anies 49,6 persen, dan Zulhas 44,4 persen," ujar Hasanuddin.
Pasangan Capres-Cawapres dengan kombinasi latar belakang Sipil-Militer banyak disetujui masyarakat dengan 93,2 persen. Selain itu, kombinasi Nasionalis-Islam juga banyak disetujui masyarakat dengan 89,9 persen.
Sedangkan, menurut survei Alvara, Agus Harimurti Yudhoyono 17,2 persen, Gatot Nurmantyo 15,2 persen, Jusuf Kalla 13,1 persen, Anies Baswedan 9,3 persen, dan Muhaimin Iskandar 8,9 persen adalah lima tokoh yang dianggap paling cocok menjadi Cawapres pada Pilpres 2019 mendatang.
Survei dilaksanakan dari tanggal 17 Januari hingga 7 Februari 2018. Metode sampling yang digunakan dalam riset ini adalah multi-stage random sampling, dengan margin of error sebesar 2 persen.
Sampel diambil di seluruh Indonesia dengan jumlah sampel tiap provinsi proporsional terhadap jumlah penduduk sesuai data Badan Pusat Statistik Indonesia. Mayoritas responden tinggal di rural 46 persen, dan urban 54 persen. Responden seimbang antara laki-laki 50,4 persen, perempuan 50,6 persen.
Kemudian mayoritas dari generasi millenial 50,5 persen. Berdasarkan epndidikan, mayoritas responden berpendidikan SMA 53,9 persen dan SMP 18,4 persen. Mayoritas responden beragama Islam 92 persen, dari suku Jawa 40,3 persen, Sunda 14,9 persen, dan Melayu 6,3 persen.