News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Aksi Jemaah Umrah Melantunkan 'Yaa Lal Wathan' di Tempat Sai Berpotensi Ganggu Hubungan Diplomatik

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Media sosial dihebohkan dengan beredarnya video berdurasi 1 menit 37 detik yang menampilkan sejumlah jemaah umrah melantukan 'Yaa Lal Wathan' di tempat Sai.

Diketahui lagu tersebut adalah karya dari seorang pendiri NU, KH Wahab Hasbullah.

Menurut keterangan pers KBRI Riyadh yang diterima Tribun, Dubes RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel menyayangkan kejadian tersebut.

Baca: Jokowi Teken Keppres Soal Kepala BNN, Nama Heru Winarko‎ Menguat Gantikan Buwas

"Jemaah umrah melakukan aksi yang tidak biasa di Mas'a (tempat melakukan ibadah Sa'i), yang dilakukan segelintir jamaah umrah Indonesia," ujar Agus, Rabu (28/2/2018).

Agus mengatakan KBRI Riyadh akan menjadi sasaran protes dari Kerajaan Arab Saudi.

"Jika ada WNI di Arab Saudi yang melakukan tindakan yang keluar dari kepatutan dan menabrak rambu-rambu diplomatik, secara diplomatik yang akan diprotes pertama kali Kerajaan Arab Saudi adalah Dubes RI sebagai Pelayan Ekspatriat Indonesia di Arab Saudi," kata Agus.

Baca: Kegiatan Penyelidikan KPK di Kendari Harus Jadi Pelajaran Berharga Bagi Pejabat di Sulawesi Tenggara

Lanjut Agus, aksi sejumlah WNI itu pula dapat berpotensi mengganggu hubungan diplomatik Indonesia - Arab Saudi (Saunesia).

"Sekali lagi berpotensi mengganggu hubungan diplomatik kedua negara yang saat ini sedang berada di masa keemasan (al-Ashr al-Zahabiy al-Muzahhab)," jelas Agus.

Baca: Pengembangan Kasus Suap Bupati Kebumen, KPK Geledah Kantor Sekda

Agus berharap seluruh WNI yang berada dan sedang berkunjung ke Arab Saudi dapat mematuhi peraturan dan kepatutan yang berlaku di Arab Saudi.

"Diketahui bersama Kerajaan Arab Saudi mengutuk keras segala bentuk politisasi Umrah ataupun Haji," kata Agus.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini