TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta pihak kepolisian untuk secara serius menangani kasus penyiraman air keras pada penyidik KPK Novel Baswedan, sebelum dilakukan pembentukan tim gabungan pencari fakta (TGPF).
Hal itu, kata JK beralasan, karena nantinya TGPF juga akan bekerjasama dengan pihak polisi untuk bisa mengungkap kasus tersebut.
"Yang penting kepolisian serius karena pada intinya TGF itu juga tentu bersama-sama dengan Polisi. Saya harap itu kepolisian serius juga betul-betul dapat diselesaikan," ujar Jusuf Kalla, di Istana Wapres RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Jumat (2/3/2018).
Kalla menyakini pihak kepolisian dapat membongkar kasus yang telah berjalan sekitar 10 bulan ini.
"Saya yakin kepolisian itu serius, harus diberikan waktu. walaupun waktunya juga lama," tegas JK.
Baca: Jelang Vonis, Kuasa Hukum Berharap Jonru Bebas
Sebelumnya, presiden Joko Widodo mengatakan bahwa pembentukan TGPF kasus Novel Baswedan terlebih dahulu menunggu hasil laporan akhir Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian terkait kasus penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.
"Sebelum memutuskan untuk membentuk TGPF, Presiden ingin mendengarkan laporan progres penyelidikan yang akan dilakukan Kapolri," kata Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi Saptopribowo di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (28/2/2018).