News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sistem Tilang untuk Pengemudi Taksi Online yang Melanggar PM 108 Masih Belum Diterapkan

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mulai hari ini, Senin (23/10/2017), taksi online yang dikelola bersama Induk Koperasi Kepolisian beroperasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengemudi taksi online yang melanggar Peraturan Menteri (PM) No.108 tentang Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek, masih belum dikenakan sanksi tilang oleh pihak kepolisian.

Pasalnya, Kementerian Perhubungan masih memberlakukan kebijakan operasi simpatik yakni hanya berupa teguran dan surat peringatan.

Baca: Kata Anaknya Soal Peluru Nyasar, Rhoma Irama Anggap Setan Main Tembak-tembakan

Baca: Keluarga Rhoma Irama Penasaran Motif Pelaku Penembakan Studio Soneta

Baca: Chicco Jerikho Sebut Putri Marino sebagai Jantung Hatinya

Baca: Cynthia Ramlan Trauma, Dadanya Masih Sesak dan Kadang Gemetar

Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi, masih belum bisa memastikan kapan operasi tilang diterapkan.

"Belum bisa memastikan," ucap Budi Setiyadi saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Minggu (4/3/2018).

Namun Budi menjelaskan diskusi masih terus dilakukan antara Kemenhub, pengemudi taksi online, operator yanh mengenai PM 108 di Kantor Staf Kepresidenan (KSP).

"Minggu depan saya dorong KSP untuk mengumpulkan semuanya lagi, saya harapkan ini akan ada percepatan jadi masyarakat yang  bekerja sebagai pengemudi online untuk segera melengkapi persyaratan," ujar Budi Setiyadi.

Operasi simpatik ini diterapkan usai adanya pertemuan antara Kementerian Perhubungan dan para pengemudi taksi online yang merasa keberatan dengan adanya aturan-aturan di dalam PM No.108.

Dalam aturan tersebut pengemudi taksi online diwajibkan menggunakan SIM A Umum, menggunakan stiker pada kendaraan yang digunakan, melakukan Uji KIR atau uji berkala, adanya pembatasan kuota per wilayah, tarif atas dan tarif bawah, hingga kewajiban untuk bergabung dalam badan usaha atau koperasi.

Adapun peraturan tersebut sudah berlaku sejak November 2017 dan selama diterapkan operasi simpatik ini para pengemudi taksi online diberikan kesempatan untuk melengkapi persyaratan tersebut.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini