Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI memutuskan memenangkan gugatan Partai Bulan Bintang (PBB). Ini membuat partai itu dinyatakan memenuhi syarat sebagai peserta Pemilu 2019.
Ketua Umum PBB, Yusril Ihza Mahendra, mengatakan kelolosan PBB tidak lepas dari peran para ulama yang selalu mendukung dan mendoakan agar partai itu dapat berpartisipasi di pemilu mendatang.
Terakhir, pada Sabtu (3/3/2018), Yusril bersama sejumlah pemimpin partai berlambang bulan dan bintang itu mendatangi kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Di kesempatan itu, Ketua PBNU, Said Aqil Siradj menerima rombongan dan mendoakan PBB agar lolos pemilu.
"Bahwa berhasil PBB melawan KPU RI tak lepas dari peran para ulama. Kami terima kasih kepada pak Aqil Siradj yang mendoakan berhasil," tutur Yusril, kepada wartawan, ditemui di DKI Jakarta, Minggu (4/3/2018) malam.
Baca: Yusril Ihza: Negara Bisa Kacau Kalau Terjadi Calon Presiden Tunggal di Pilpres 2019
Baca: Sidang Lanjutan First Travel Hadirkan Saksi Dari Agen Dan Calon Jemaah
Dia menegaskan, kedekatan hubungan PBB dengan sejumlah ormas islam. Menurut dia, PBB turut membela ulama yang diduga menjadi korban kriminalisasi pemerintah.
Selain itu, Yusril sempat mendampingi Hizbut Tahrir Indonesia saat uji materi Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Ormas ke Mahkamah Konstitusi.
Kedekatan hubungan dengan ormas islam itu menguntungkan PBB. Yusril melihat, terjadi peningkatan dukungan kepada parpol itu yang memperluas basis dukungan.
"Kelihatan berapa tahun terakhir tren PBB menguat karena pembelaan yang tegas terhadap islam dan sikap kritis terhadap pemerintah. Namun tetap PBB mempertahankan ciri sebagai sebuah partai islam yang moderat," kata dia.
Dia menegaskan, sikap PBB mengkritisi kebijakan pemerintah tetap dilakukan. Dia mengklaim, PBB sebagai parpol yang tidak terkoptasi dengan kekuasaan.
"Akan terus kami pertahankan. PBB satu-satunya parpol yang tidak terkooptasi dengan kekuasaan sampai sekarang. Partai bersih tidak ada pemimpin PBB ditangkap gara-gara korupsi," tambahnya.