TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Heru Winarko mempunyai gaya tampilan bicara dan karakter berbeda dengan pendahulunya, Komisaris Jenderal (Purn) Budi Waseso atau Buwas.
Hal itu tampak saat keduanya hadir kali pertama di depan awak media massa usai acara Temu-Pamit Kepala BNN di kantor BNN, Jakarta, Senin (5/3/2018).
Heru yang mengenakan kemeja putih lengkap dengan lencana BNN, terlihat kerap tersenyum ramah dan santai saat duduk di samping Buwas.
Ia mendengarkan Buwas berbicara ke para wartawan dengan tenang sembari menyandarkan tubuh ke kursi.
Heru pun berbicara dengan suara rendah saat mendapat jatah bicara ke hadapan awak media massa.
"Saya minta dukungan masyarakat untuk memerangi narkoba, yang merupakan musuh kita bersama. Mudah-mudah Tuhan selalu melindungi kita dan apa yang kita kerjakan jadi amal ibadah," ujar Heru.
Baca: Mahfud MD Bukan Tak Mau Jadi Cawapres Tapi Tak Ingin
Demikian juga saat menjawab sejumlah pertanyaan dari wartawan.
Kepala BNN yang juga merangkap Deputi Penindakan KPK itu menjawab dengan tenang, nada dan suara rendah.
Pemandangan itu bertolak belakang dengan karakter dan gaya bicara Buwas.
Bicara Buwas terdengar lugas, jelas dan terkesan menggebu-gebu.
Buwas mengakui perbedaan karakter dirinya dan penerusnya di BNN tersebut.
Meski begitu, ia meyakini Heru mampu meneruskan pekerjaannya secara maksimal di BNN.
"Mungkin beliau tidak seperti saya, agak santai cuma beliau orang KPK yang mungkin pengalamannya lebih dari saya. Saya yakin Pak Heru punya caranya sendiri," kata Buwas.
Baca: Pengacara Abu Bakar Baasyir Tuding Australia Terlalu Jauh Intervensi soal Nasib Kliennya
Resep Awet Muda Buwas
Di usia yang hampir menyentuh kepala enam, Buwas masih tampak bugar dengan badan yang tegap dan tatapan mata yang masih tajam.
Ia mengaku resep untuk tetap awet mudanya bukanlah minum jamu atau vitamin, namun melakukam segala sesuatunya dengan penuh keikhlasan.
"Nggak (minum jamu). Yang penting kita itu melakukan semuanya dengan keikhlasan. Coba kan sekarang pejabat mana mau melakukan seperti ini (mencuci mobil) nanti dipikir lan gengsi, nah itu nggak boleh," ungkap Buwas saat ditemui di kediamannya, Jakarta, belum lama ini.
Selain itu ia juga mengaku masih berolahraga. Olah raga yang masih kerap ia lakukan selain berburu dan latihan menembak adalah bersepeda dan berenang.
Di samping itu, ia juga menyadari usianya yang sudah mulai menua dengan terus menjaga pola makan.
"Pola makan juga dijaga. Makan yang tidak berlebihan yang kadar kolesterolnya tinggi, tidak berlemak. Dihindari makanan-makanan yang memang sudah tidak boleh kita konsumsi," ungkap Buwas.
Untuk itu ia bersyukur tidak pernah sakit parah.
Menurutnya, kesehatan itu mahal, oleh karena itu penting baginya merawat kesehatan dengan cara-cara yang sudah dijalaninya selama ini.
"Nggak lah ya, alhamdulillah. Jangan sampe. Kesehatan itu mahal," kata Buwas. (Tribun Network/ria anatasia/gita irawan/coz)