Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN - Polri membuka kuota khusus bagi santri yang ingin menjadi anggota polisi demi mengubah persepsi miring masyarakat tentang polisi yang berakhlak kurang baik.
Hal itu diungkapkan staf Ahli Kapolri Bidang Sosial Budaya Irjen Pol Tugas Dwi Apriyanto pada diskusi kreatif dengan Bengkel Kreatif Hello Indonesia Nadlaltul Ulama (BKHI NU) di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Selasa (6/3/2018).
"Perlu ada provokator merubah mindset masyarakat, yang penting revolusi mental, moralitasnya. Saya berharap pejabat banyak dari pondok pesantren. Ada jalur khusus dari pesantren kita berburu. Kita haluskan hati dulu, baru intelektualitas," ujar Tugas.
Tugas menerangkan kuota yang diberikan biasanya 3 orang dari setiap Kota untuk diseleksi. Seleksi santri tersebut dilihat dari kondisi fisik, kesehatan, dan ilmu agamanya.
"Dari tahun lalu progran itu sudah beri jakur khusus untuk santri yang kompeten. Nantinya diseleksi dari segi fisik, kesehatan dan ilmu agamanya," jelas Tugas.
Baca: Tumblr Diblokir Kominfo, Menteri Rudiantara Mengaku Baru Tahu dan Baru Dengar
Baca: El Real Lolos ke Perempat Final dengan Kartu Merah
Mantan Kapolda Maluku Utara itu juga mengharapkan santri untuk meningkatkan kualitas dan iptek agar dapat bersaing.
"Kita mendorong dan koordinasi supaya saudara-saudara (santri) begitu keluar siap menerima dan diterima masyarakat kembali untuk bersaing," tutur Tugas.