TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA-Eks pelajar dan mahasiswa Suriah asal Indonesia yang tergabung dalam Ikatan Alumni Syam Indonesia (Alsyami) akan menyelenggarakan Silaturrahim Nasional ke-6 dan Halaqah Ulama Suriah di Kota Medan, Sumatera Utara selama dua hari, 9 hingga 11 Maret 2018.
Beberapa ulama dari Suriah akan menghadiri rangkaian acara Silatnas dan Halaqah Ulama Suriah yang digelar Alsyami.
Sekjen Alsyami, M. Najih Arromadloni mengatakan, Silatnas Alsyami ini digelar setiap dua tahun, dan tahun ini adalah yang keenam, setelah Silatnas yang digelar di Yogya tahun 2016 yang lalu.
Sedangkan Halaqah Ulama Suriah adalah rangkaian acara yang secara rutin diselenggarakan bersamaan dengan Silatnas.
“Silatnas Alsyami dan Halaqah Ulama Suriah adalah silaturrahim mereka yang akan membahas moderasi Islam, dalam rangka turut berkontribusi dalam menciptakan harmoni peradaban dan perdamaian dunia, khususnya di Timur Tengah,” kata Najih, di Jakarta, Kamis (8/3/2018).
Sementara itu menurut keterangan ketua Panitia Silatnas dan Halaqah Ulama Suriah, Dr. KH. Akhyar Nasution, acara ini juga akan menjadi forum tukar pengalaman antara pemerintah dan tokoh agama Indonesia dengan ulama Suriah.
Khususnya terkait penyelesaian dan rekonsiliasi sosial-keagamaan pasca krisis yang melanda Suriah selama delapan tahun, serta terorisme dan geopolitik Timur Tengah.
Rencananya, dari Suriah akan hadir di antaranya adalah, Syeikh Prof. Dr. Syarif Adnan al-Sawwaf, yang merupakan rektor Universitas Negeri Syam sekaligus pejabat Kementerian Wakaf Suriah dan Syeikh Mahir Munjid, serta Mohamed Barnieh.
Sementara dari Indonesia, akan hadir perwakilan Kementerian Agama, BNPT, dan Mabes Polri, serta ormas keagamaan seperti MUI, NU, dan Muhammadiyah.
Mereka akan bergantian menyampaikan kondisi umat dalam kapasitas masing-masing. Dr. Akhyar Nasution juga menginformasikan, Gubernur Sumatera Utara akan membuka Silatnas ke-6 Alsyami.
Para pejabat negara dan tokoh masyarakat juga telah diundang. “Insya Allah Menteri Agama juga akan hadir untuk membagikan pengalamannya mengelola kerukunan umat beragama di Indonesia,” ujarnya