News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jusuf Kalla Beberkan Tantangan Menghadapi Kebutuhan Pangan

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka Jakarta Food Security Summit 4 (JFSS4), di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (8/3/2018).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengatakan saat ini Indonesia dan dunia sedang menghadapi tantangan kebutuhan pangan.

Menurut dia 30 tahun lagi penduduk dunia akan mengalami pertambahan penduduk menjadi kira-kira 9 miliar.

"Kalau di Indonesia kira-kira tahun 2045, pada saat kita merayakan 100 tahun kemerdekaan penduduk kita (Indonesia) bisa 350 juta orang," ujar Jusuf Kalla dalam sambutannya, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (8/3/2018).

Baca: BNN Terus Telisik Peredaran Narkotika Di 36 Diskotek Jakarta

Sehingga, kata Jusuf Kalla, kebutuhan pangan dibutuhkan terus menerus, akan bertambah naik kira-kira 3 persen per tahun.

"Indonesia harus siap meningkatkan kebutuhannya 3 persen setiap tahun dengan perhitungan produksinya. Bahwa penduduk setiap tahun bertambah 1,5 persen, perubahan pola konsumsi, mengecilnya lahan akibat urbanisasi, semua itu merupakan tantangan-tantangan yang harus dibahas," jelas Jusuf Kalla.

Selain pertambahan penduduk, tantangan selanjutnya adalah urbanisasi, perubahan iklim seperti banjir, kenaikan suhu panas dan sebagainya.

Baca: Pencemaran Sampah Plastik di Teluk Jalarta Bisa Jadi Bom Waktu

"Tentu mempengaruhi produksi bidang di pertanian, lalu ketersediaan air juga menjadi masalah besar dalam pertanian," kata JK.

Hal ini kemudian, kata JK, menyebabkan tren harga hasil pertanian atau pangan selalu naik, JK mengingat saat menjadi Ketua Umum Bulog Tahun 2000 harga impor beras hanya 170 dollar AS per ton.

"Sekarang sudah 420 dollar per ton. Dalam waktu 18 tahun naik 3 kali lipat harganya dalam dollar. Tren harga kenaikan pangan terjadi di dunia, di mana pun terjadi," ucapnya.

Baca: Dihadapan Ibu-Ibu, Jokowi Ucapkan Selamat Hari Perempuan Internasional

Sehingga kini, Indonesia perlu melakukan berbagai revolusi baru agar dapat meningkatkan produktivitas pertanian.

"Apabila kita berpikir banyak negara yang berhasil untuk meningkatkan produktivitasnya tanpa penambahan lahan. India contohnya, dulu India pengimpor gandum sekarang malah mengekspor gandum, kita malah mengimpor beras juga dari Indonesia. Walaupun mereka tidak menambah. Jadi kita harus belajar juga banyak hal di negara lain," ungkap JK.

Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka Jakarta Food Security Summit 4 (JFSS4).

Festival tersebut bertema 'Pemerataan Ekonomi Sektor Pertanian, Peternakan, dan Perikanan Melalui Kebijakan dan Kemitraan' ini merupakan bagian acara yang diselenggarakan Kamar Dagang Indonesia (Kadin).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini