Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Wakil Ketua DPR RI periode 2009 - 2014 Priyo Budi Santoso menyebut Wakapolri Komjen Pol Syafruddin bisa menjadi salah satu alternatif cawapres pilihan Jokowi di Pilpres 2019 mendatang.
Hal ini diungkapkannya dalam diskusi 'Masjid, Muballigh dan Politisi Muslim dalam Mengawasi Pilkada Serentak' di Masjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (7/3).
"Dia (Syafruddin) ini masuk kriteria kalau dia (Jokowi) memilih cawapres jenderal yang punya bau keumatan," ujar Priyo, Rabu (7/3/2018).
Ucapan Priyo ditanggapi tepuk tangan dan seruan dari para umat yang hadir dalam diskusi.
Alasan dari pernyataan Priyo adalah, Presiden Jokowi dalam Pilpres mendatang harus memilih cawapres yang merepresentasikan umat Islam yang juga kalangan TNI atau Polri.
Dan syarat itu, kata dia, dimiliki oleh Syafruddin yang juga menjabat Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI).
Mendengar celoteh Priyo yang sedikit bercanda, Syafruddin hanya tertawa dan tersenyum.
Baca: Dugaan Bersekongkol di Kasus Setnov, Dokter Bimanesh Jalani Sidang Perdana di Pengadilan Tipikor
Baca: General Manage Nonaktif Jasa Marga Cabang Purbaleunyi, Setia Budi Jalani Sidang Putusan
Pantauan Tribunnews.com, memang pernyataan itu dilontarkan dengan gesture penuh canda dan seolah memang pernyataan yang tak serius dilontarkan.
Namun, ucapan Priyo tak selesai disitu, ia juga memprediksi elektabilitas Jokowi akan naik apabila memilih mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai cawapresnya.
"Jokowi ini sebenarnya presiden yang hebat dalam hal blusukan dan pembangunan infrastruktur. Tapi tidak bisa dipungkiri fakta dan datanya kesenjangan ekonomi saat ini semakin melebar dan daya beli masyarakat semakin menurun," kata Priyo.
"Sehingga, jika nanti ada capres yang bisa menawarkan konsep pemerataan ekonomi, bukan tidak mungkin Jokowi akan kalah," pungkasnya.