Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakapolri Komjen Pol Syafruddin meminta agar masyarakat, terutama ulama dan pemuka agama untuk tidak resah terhadap aksi dan kabar penyerangan beberapa waktu lalu.
Syafruddin menegaskan pihaknya berjanji akan memberikan keamanan pada seluruh ulama dan pemuka agama di Indonesia.
"Saya sudah ekspos kemarin ke Jawa Barat dan Jawa Timur waktu saya mengunjungi para ulama, pesantren dan sebagainya. Polri memberikan jaminan keamanan untuk seluruh ulama dan pemuka agama," ujar Syafruddin di Aula AH Nasution di Masjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (7/3).
Jenderal bintang tiga ini meminta masyarakat tak resah lantaran lebih banyaknya berita hoax yang beredar daripada fakta di lapangan.
Ia mengambil contoh kasus di Jawa Barat, dimana laporan penyerangan ulama yang diterima kepolisian mencapai 13 kasus.
Baca: Kontroversi Buah Rock Melon, Kementerian Pertanian Hentikan Impor dari Australia
Baca: Wapres Jusuf Kalla Membuka Jakarta Food Security Summit Keempat
Sebanyak 11 diantaranya, ternyata adalah hoax atau berita yang tidak benar.
Begitu pula di Jawa Timur, Syafruddin mengatakan polisi menerima 17 laporan, dimana 13 diantaranya lagi-lagi merupakan hoax.
Ia tetap meminta kedua laporan kasus, baik yang fakta maupun hoax tetap harus diungkap. "Oleh karenanya harus diungkap kedua-duanya. Yang benar diungkap, yang hoax juga diungkap juga pelakunya," tukasnya.