TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Peristiwa tragis menimpa Hari Darmawan, pendiri Matahari Departement Store, ketika tengah beristirahat di villanya, kawasan Jl Hankam Wira Lokatama, Puncak, Bogor.
Ia meninggal dunia setelah terpeleset dan tercebur ke Sungai Ciliwung, Jumat (10/3/2018) malam.
Jenazahnya ditemukan tersangkut di bebatuan sekira 100 meter dari lokasi korban terpeleset dan tercebur ke sungai.
Setelah disemayamkan di Rumah Duka Sinar Kasih, Jalan Batu Tulis, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, rencananya jenazah dikremasi di Denpasar, Bali.
Menurut penuturan warga setempat, H Basri (53), sebelum ditemukan tewas mengambang, Hari Darmawan tiba-tiba hilang dari vilanya.
"Iya beliau awalnya ada di vila bersama sopirnya, sekira pukul 21.00 WIB," katanya.
Saat itu sang sopir diminta untuk mengambilkan air minum di mobil yang diparkir tak jauh dari lokasi kejadian.
"Iya disuruh ambil air di mobil, tapi pas balik lagi beliau menghilang," jelasnya.
Kemudian warga setempat langsung membantu mencari korban.
Baca: Pendiri Matahari Minta Minum Sebelum Ditemukan Tewas di Sungai Ciliwung
Baca: SBY Buka Peluang Dukung Jokowi, Demokrat Belum Sebut Nama Capres
Sekretaris Desa (Sekdes) Jogjogan, H Jejen, juga mengatakan melihat mobil milik Hari terparkir di depan gerbang vila.
Sekira pukul 20.00 WIB, Jejen yang baru sampai di vila bersebelahan dengan lokasi kejadian, merasa biasa saja saat melihat ada mobil Hari parkir di sisi jalan.
"Biasanya juga suka ke vila untuk istirahat meskipun jarang. Jadi sudah tidak aneh lagi," katanya.