H Jejen sempat melihat sosok Hari berada di dalam vila yang berdekatan dengan bibir Sungai Ciliwung.
Jejen tak menyangka Hari tewas terbawa derasnya aliran Sungai Ciliwung.
"Iya katanya tiba-tiba hilang saat sopirnya disuruh ambil minum di mobilnya," ucapnya.
Juru bicara keluarga almarhum, Ilham Fadjriansyah, menyatakan rencananya kremasi dilakukan pada Rabu (14/3/2018) mendatang.
"Saat ini masih menunggu kedatangan keluarga. Sudah ada beberapa anggota keluarga yang dateng, masih nunggu," ujar Ilham, juru bicara keluarga almarhum, ketika ditemui di Rumah Duka Sinar Kasih, Sabtu.
Menurutnya, jenazah Hari Darmawan akan dibawa ke Kota Denpasar, Bali, pada Sabtu sore.
Baca: Gus Hayid: Ilmu Tasawuf Bukanlah Ilmu Sesat
"Sebelum dikremasi pada Rabu, jenazah disemayamkan di rumah duka Kerta Semadi, Denpasar," katanya.
Hari Darmawan yang juga pemilik Taman Wisata Matahari (TWM) ditemukan mengambang di aliran Sungai Ciliwung, Sabtu, sekira pukul 06.30.
Sebelumnya ia dilaporkan hilang pada Jumat, sekira pukul 21.30 WIB.
Jenazah korban ditemukan setelah dilakukan pencarian oleh sejumlah karyawan TWM.
"Jenazah Hari Darmawan ditemukan di Kali Ciliwung. Lokasi berjarak sekira 100 meter dari lokasi diduga hilangnya korban," ujar Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky.
Tergelincir ke Sungai
Andi melanjutkan, jenazah Hari ditemukan pertama kali oleh Deni Sudiana beserta empat orang rekan lainnya yang menyisir kali menggunakan perahu karet sekira pukul 06.30.
"Mereka menyisir kali dan saat berada di lokasi antara Desa Leuwimalang dan Desa Jogjogan, saksi melihat sesosok orang dalam keadaan tengkurap dan tersangkut batu kali," jelasnya.