Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Bidang Hubungan Kelembagaan DPP Partai Golkar, Idrus Marham mengatakan bahwa skenario poros ketiga di Pilpres 2019 akan sulit terwujud.
Hal itu diungkapkannya berdasar jumlah kursi di DPR RI.
Joko Widodo saat sudah mengantongi dukungan lebih dari 50 persen dari syarat minimal 20 persen jumlah total kursi untuk mencalonkan presiden.
Baca: Fadli Zon Tanda Tangani MoU Bidang Seni dan Budaya Dengan ADLIGAT Serbia
"Kalau melihat konfigurasi politik di mana Pak Jokowi didukung 5 partai dan mengantongi 52,21 persen kursi partai pendukung di DPR RI," kata Idrus di Kantor Kemensos, Salemba, Jakarta Pusat, Senin (12/3/2018).
Dengan angka tersebut menurut pria yang kini menjabat sebagai Menteri Sosial tersebut kemungkinan dalam Pilpres 2019 hanya ada dua pasangan capres dan cawapres yang bertarung.
Baca: PKS Anggap Partai Demokrat Sedang Bermain Tiga Kaki Jelang Pilpres 2019
"Bahkan bila melihat keberhasilan pembangunan yang dilakukan Pak Jokowi bisa jadi hanya akan ada calon tunggal," imbuhnya.
Dengan hitung-hitungan tersebut, sulit akan munculnya poros ketiga dalam Pilpres 2019.
"Kalau lihat realitas politik, memunculkan poros ketiga akan sulit," ucapnya.
Baca: Sidang Lanjutan Kasus First Travel: Andika Surachman Asyik Emut Permen, Kiki 5 Kali Menguap
Selain melihat jumlah kursi partai pendukung di DPR RI, Idrus juga mendasarkan pendapatnya dengan elektabilitas tokoh-tokoh di luar Jokowi dan Prabowo Subianto.
"Kalau lihat survei-survei kita tahu bahwa hanya dua tokoh ini yang memiliki elektabilitas tinggi, sementara yang lainnya hanya 2-3 persen. Melihat juga partai yang belum memberikan dukungan kepada tokoh mana pun seperti PKB, PAN, dan Demokrat maka akan semakin sulit untuk mewujudkan poros ketiga," katanya.