Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan berkoordinasi dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) untuk mengungkap kasus penyerangan terhadap penyidik senior, Novel Baswedan.
Komnas HAM telah membentuk tim khusus untuk memantau kasus tersebut.
"KPK terbuka untuk menerima teman-teman dari Komnas HAM untuk berkoordinasi lebih lanjut. Nanti teknisnya kami akan koordinasikan," ujar Kabiro Humas KPK, Febri Diansyah, saat dikonfirmasi, Kamis (15/3/2018).
Febri menilai perlu pertemuan lebih lanjut untuk membicarakan teknis yang lebih detail antara kedua lembaga.
Baca: Bripka Suparmin Ditembak, Kapolda Kalsel: Dia Pengkhianat Institusi, Pasti Saya Pecat
Menurut Febri, KPK terbuka dengan semua pihak, termasuk Komnas HAM yang memiliki tujuan untuk mengungkap kasus itu.
"Kami sampaikan bahwa pada prinsipnya KPK sangat terbuka dengan pihak mana pun, dengan satu tujuan, agar teror itu bisa diungkap. Spesifiknya apa tentu harus ditindaklanjuti dengan pertemuan-pertemuan yang lebih teknis," jelas Febri.
Sebelumnya, Novel telah diperiksa oleh tim khusus pemantau penyerangan air keras di Komnas HAM.
Saat itu dia mendapatkan 23 pertanyaan dari tim.
Selama tujuh jam diperiksa, Novel Baswedan membeberkan kronologi kejadian penyerangan air keras yang menimpa dirinya pada April 2017.