TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes TNI AD (Mabesad) menyebut adanya kesalahan prosedur yang tidak sesuai dengan standar operating procedure (SOP) pengamanan dalam kecelakaan Tank M113 di Sungai Bogowonto, Purworejo, Jawa Tengah pada 10 Maret 2018 yang menyebabkan dua orang meninggal.
Hal itu disampaikan Asisten Pengamanan Kepala Staf Angkatan Darat (Aspam Kasad) Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad dalam konferensi pers yang digelar di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (21/3/2018).
"Hasil pemeriksaan menyatakan kendaraan yang digunakan dalam kegiatan outbond bagi siswa-siswi TK dan PAUD itu dalam kondisi baik dan siap operasional. Hasil investigasi tim bentukan TNI AD terdapat kesalahan prosedur yang tidak sesuai dengan SOP pengamanan sehingga timbul kecelakaan dan korban jiwa," jelasnya.
Rahmad menjelaskan bahwa pada tanggal 10 Maret 2018 Yonif 412 mebyelenggarakan kegiatan outbond bersama masyarakat sipil atas permintaan gugus PAUD Cempaka yang mewadahi 5 sekolah TK dan PAUD dengan total peserta 152 murid dan 11 guru.
Kegiatan dimulai pukul 08.30 WIB dan peserta dibagi menjadi dua kloter menggunakan tiga kendaraan tank menyusuri sekitar delta Sungai Bogowonto.
Gelombang pertama berlangsung lancar dan gelombang kedua dimulai pukul 09.50 WIB.
Kendaraan pertama dan kedua lancar melewati hambatan di delta Sungai Bogowonto, namun saat tank ketiga dengan nomor seri 774701 melintas, mereka terperosok ke dalam sungai sedalam sekitar 1,5 meter.
"Seluruh penumpang dalam tank kemudian terlempar ke sungai. Korban jiwa yaitu Pratu Randi Suryadi dan Kepala Sekolah PAUD Iswandari yang mendampingi siswa meninggal dunia di rumah sakit usai kelelahan menyelamatkan para siswa," katanya.
Rahmad mengatakan TNI AD bertanggung jawab secara penuh terhadap kejadian ini dan akan melanjutkan pemeriksaan terhadap semua saksi yang terlibat.
"Kami juga akan berikan sanksi sesuai tingkat kesalahan yang dilakukan," ujarnya.