Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid ikut berkomentar terkait polemik pidato Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang menyebut Indonesia akan Bubar 2030. Menurut Hidayat Prabowo bukan ingin memecah belah bangsa, justru sebaliknya ingin mempersatukan Indonesia. inti dari pesan Prabowo tersebut yakni peringatan awal agar Indonesia tidak terpecah belah.
"Itu early waening supaya kita tidak justru kembangkan perilaku politik yng akan akibatkan indonesia seperti yang dikhawatirkan," ujar Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, (22/3/2018).
Oleh karena itu menurut Hidayat, di Pemilu nanti ia berharap tidak ada pihak pihak yang menggunakan cara yang berpotensi memecah belah persatuan bangsa.
"Karenanya mari kita berkompetisi yang fair, tahun politik 2018-2019 yang memastikan Indonesia aman tertib, damai. Jangan menghadirkan perilaku politik yng mengkotak-kotakan, memecah belah," katanya.
Baca: Setya Novanto Sebut Puan Maharani Terima Jatah Uang e-KTP
Untuk menghindari terpecah belahnya bangsa, Hidayat berpesan kepada para politisi untuk mengedepankankan politik kenegarawanan. Sehingga Indonesia menjadi kuat dan menjadi bangsa yang maju.
Sebelumnya akun Facebook Partai Gerindra mengunggah pidato Prabowo Subianto mengenai prediksi masa depan Indonesia. Dalam pidato tersebut Prabowo menyampikan bahwa berdasakan kajian yang dilakukan luar negeri Indonesia bisa bubar pada 2030.
Wakil Ketua DPR fadli Zon membenarkan bahwa Pidato tersebut diunggah partai Gerindra. Pidato tersebut merupakan peringatan terhadap cara pengelolaan negara saat ini.
"Ini namanya warning ya. Tentu kita ingin Indonesia lebih tahun dari 1000 tahun, sampai kiamat kalo perlu. tetapi kalau cara memimpin Indonesia seperti sekarang ya bisa kacau," kata Fadli, Selasa kemarin, (20/3/2018).