Sekretaris Jendral Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Anwar Sanusi memperkenalkan Prukades di lingkungan Universitas Negeri Padang.
Hal tersebut disampaikan dirinya saat membuka acara pelatihan kewirausahaan mahasiswa di padang.
"Upaya kemendes membangun sistem, membuat business model, menyambungkan pengusaha dengan kepala daerah untuk memastikan pasar pasca panen sebelum penanaman dilakukan dan yang terpenting dalam program ini saling ada keterlibatan baik itu pengusahanya, pemerintahnya dan masyarakat itu sendiri," ujar Anwar Sanusi.
Ia juga menegaskan bagi Bumnag yang masih ragu atau gamang menentuka unit usahanya memetakan potensi silahkan untuk berkonsultasi dengan lembaga pengabdian masyarakat di perguruan tinggi yangtergabung di Pertides (Perguruan Tinggi Pedesaan)
Di sumatera barat MOU Kemendes PDTT dengan perguruan tinggi di sumatera barat telah dilakukan langsung oleh Mendes PDTT di UNP dan Sekjen Kemendes PDTT dengan Univeristas Andalas
Kordinator Pemdamping Wilayah dan TA Ekonomi bahkan Pendamping Desa juga diminta Pro Aktif untuk menindak lanjuti dan sering berdiskusi dengan lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat yang ada di perguruan tinggi
Dalam kesempatan itu Sekjen Kemendes juga memaparkan Akademi Desa 4.0 yg akan diluncurkan di Balai Pelatihan Kemendes di Jogja pada perayaan Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2018 mendatang.
Lebih lanjut Anwar Sanusi yang juga 7 tahun menempuh pendidikannya di Jepang menegaskan komitmen dan disiplin perlu untuk keberhasilan program Prukades ini tapi pendampingannya juga menjadi mutlak agar semua pihak dapat memastikan MOU antara Bupati dengan Perusahaan dan Melibatkan Masyarakat bisa terlaksana dengan baik.
Anwar Sanusi juga mengucapkan banyak terimakasih atas partisipasi lingkungan kampus mahasiwa ikut andil dalam lomba menulis dana desa yg mecapai 3867 judul artikel dan ini juga akan diumumkan pada hari pendidikan nasional
"Tak ada alasan kalau Bumnag tidak bisa berkembang di ranah minang, Bumnag di sumbar harus menjadi nomor satu , karena saya yakin bakat enterpreneur sudah ada mengalir di darah orang minang tapi bumnag harus prioritas memperhatikan keuntungan sosial jadi tidak hanya semata laba, karena itulah yg membedakan bumdes dengan usaha lainnya," ujar Sekjend Kemendes PDTT tersebut. (*)