TRIBUNNEWS.COM - Arseto Suryoadji Pariadji atau Arseto Pariadji memberikan klarifikasi mengenai videonya terkait undangan pernikahan anak Presiden Jokowi.
Dalam video yang diunggah Senin (26/3/2018) Arseto memberikan penjelasan agar followernya jangan sampai teradu domba media.
"Hai. Jadi tadi gue sudah ketemu dengan staf dari wapres, saya sudah jelaskan. Jangan sampai kita diadu domba media," begitu kalimat pembuka Arseto dalam video itu.
Ia kemudian menjelaskan kronologi kejadian mengenai undangan pernikahan anak Jokowi tersebut.
Arseto menjelaskan saat itu ia hendak bertemu Presiden untuk melamar jadi staf Presiden.
Ia juga menyampaikan bahwa penyambungnya saat itu adalah ormas dari pendukung Presiden.
Dari situlah ia mendapatkan informasi undangan itu, hingga ia membeli tiket hingga kado untuk anak presiden.
Namun, lanjutnya, saat menjelang berangkat ia diberi tahu kalau mau ketemu Presiden undangannya harus bayar Rp 25 juta. Itu yang kemudian ia protes.
Selain menyampaikan pesan lewat video, ia juga menulis keterangan dalam video tersebut.
Begini isinya:
"Saya sudah jelaslan ke staff wapres dan tanyakan siapa yang jual itu undangan . sampai saya batal bertemu Pak Jokowi. saya juga sampaikan permintaan maaf kata2 saya lagi kecewa karena ulah mereka yang malah menjual undangannya. Saya kira saya di undang Pak Jokowi. tapi kok disuruh bayar.
tapi sudah clear itu ulah ulah relawab bukan Pak Jokowi yang jual.
Jangan sampai kita di adu domba Pak Jokowi.,"
Melihat klarifikasi yang disampaikan Arseto, netter memberikan beragam reaksi.
Ada yang bingung dengan ucapannya, ada juga yang menilai plin plan.
solavdAwalnya blg, pd saat itu mau ikut seleksi jadi staff kepresidenan. Trus blg udah beli tiket dan beli kado... Mau seleksi atau mau menghadiri kawinan