News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jokowi Bingung Beredar Foto Dirinya Berdampingan dengan DN Aidit di Media Sosial

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo saat mengisi kuliah umum di Universitas Islam Malang, Jawa Timur, Kamis (29/3/2018).

TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Saat memberikan Kulia Umum “Islam Nusantara dan Keutuhan NKRI Untuk Mewujudkan Indonesia Damai” di Universitas Islam Malang, Presiden Joko Widodo berpesan kepada para mahasiswa, sebagai bangsa yang besar, bangsa Indonesia harus memiliki mental besar.

Selain itu, sebagai salah satu negara tempat rujukan bagi negara lain dalam merawat keragaman, Indonesia juga harus bermental pemimpin.

"Berani menghadapi tantangan dan hambatan-hambatan. Semakin besar sebuah negara, semakin besar juga tantangan yang kita hadapi. Walaupun tantangannya berat, bangsa besar tidak boleh gentar dan pesimis. Ini penting sekali,” ucap Presiden Joko Widodo sesuai keterangan Biro Pers Istana Kepresidenan, Kamis (29/3/2018).

Salah satu tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini di antaranya adalah masih maraknya hoaks.

Presiden pun mengingatkan agar kita tidak mengembangkan isu-isu yang bisa menyebabkan bangsa Indonesia menjadi pesimis.

Menurutnya, jika isu-isu tersebut sudah termakan oleh masyarakat, maka akan muncul pesimisme.

"Saya sendiri ditembak oleh isu PKI. Presiden Jokowi itu PKI. Saya lahir tahun 1961 bulan Juni, PKI dibubarkan tahun 1965, apa ada PKI balita? Logikanya tidak masuk, tapi ada yang percaya. Di medsos ada gambar saya waktu D.N. Aidit tahun 1955 pidato. Coba tahun 1955 saya disebut sudah mendampingi Aidit. Lahir saja belum sudah dampingi. Ini kan sudah kebangetan," kata Presiden.

Oleh karena itu, rakyat Indonesia harus memiliki mental yang kuat, tahan uji, dan tahan banting.
Negara besar, lanjutnya, pasti mendapatkan ujian, hambatan, dan rintangan.

"Kita harus tawakal tetapi harus tetap ikhtiar, bekerja keras, dan percaya diri untuk fokus pada usaha membangun bangsa kita. Fokus meningkatkan kesejahteraan rakyat dan kita tidak boleh menyerah terhadap usaha-usaha lain yang mengancam persatuan kita. Inilah tugas generasi muda kita ke depan," ujar Jokowi.

Turut hadir mendampingi Presiden dalam acara ini, antara lain Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini