News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Arteria Dahlan Wajar Marah Melihat Ribuan Jemaah First Travel dan Abu Tours Jadi Korban

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polemik mengenai kritik keras yang disampaikan Anggota DPR RI Arteria Dahlan seyogyanya jangan sampai mengaburkan bahwa substansi kritik itu memang diperlukan agar pihak-pihak yang harusnya bertanggungjawab tidak lepas tangan atas banyaknya jamaah yang menjadi korban travel umroh.

"Jadi, terlepas bahwa kritik dengan bahasa kasar itu kurang etis, dan soal itu pun Arteria sudah minta maaf, tetapi perlu dipahami juga bahwa itu mungkin puncak dari kemarahan karena sudah sering menerima keluhan jamaah," tegas Wakil Sekretaris PWNU DKI Jakarta, Husny Mubarok Amir, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (30/3/2018).

Arteria Dahlan mengucapkan kata bangs** saat rapat kerja bersama Jaksa Agung saat membahas kasus First Travel, Rabu (29/3/2018).

Baca: Bela Arteria Dahlan, Junimart: Dia Tidak Tunjuk Orang, Tapi Kementerian

Dia emosi mengatakan itu untuk mendorong kejaksaan mengusut tuntas aset First Travel dan juga menyusul Abu Tours.

"Memang wajar marah ketika melihat dana Umat Islam yang niatnya untuk beribadah Umroh justru dirampok dan diselewengkan," kata Husny.

Menurut dia, sebaiknya pihak-pihak yang bertanggung jawab, melihat kemarahan Arteria Dahlan tersebut sebagai pemacu bahwa siapapun yang menipu Umat Islam yang memiliki kehendak suci untuk Umroh harus dihukum seberat-beratnya.

"Bahkan, kalau kita melihat tangisan Ibu-ibu yang menjadi korban dan sebagian besar masyarakat biasa, maka kalau kita mau pada posisi membela mereka, kata-kata bangs** saja tidak cukup," katanya.

Baca: Polisi Sita 4 Rumah Mewah Bos Abu Tours, Aset Lain Diburu

Dijelaskan bahwa kalau kemudian justru ramai-ramai menghakimi Arteria Dahlan yang mengkritik ketidakberesan itu, dimana Arteria menyampaikan kemarahan atas terjadinya penipuan terhadap Umat Islam, maka jamaah yang sudah jadi korban ibarat jatuh tertimpa tangga karena justru ketika ada anggota DPR yang membelanya justru dihakimi dengan alasan karena menggunakan bahasa tidak etis.

"Sudah sepatutnya, kritik ini menjadi momentum untuk membongkar permasalahan, kita ambil hikmahnya untuk berbenah agar ke depan tidak ada lagi jamaah, Umat Islam, yang menjadi korban. Kasihan para jamaah yang niatnya beribadah justru ditipu," kata Husny.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini