"Saya baru siang berada di sini tapi spanduk itu sudah ada, jadi tidak lihat proses pemasangannya," tutur satu pengendara ojek online yang sedang beristirahat di sekitar kawasan itu.
Spanduk tersebut memang dipasang di daerah yang jarang dilalui pejalan kaki dan hanya dilewati kendaraan bermotor karena tepat berada di pinggir jalan searah dari kawasan Jalan Proklamasi menuju kawasan Cikini dan Gondangdia.
Spanduk yang kedua berada di lokasi berbeda namun memiliki kemiripan suasana, yaitu sama-sama di kolong jalur rel kereta api di Jalan Cik Di Tiro, Menteng, Jakarta Pusat.
Baca: Jokowi Berakhir Pekan di Solo, Sang Cucu Pun Diajak Bermain Kereta-keretaan di Mal
Spanduk kedua ini juga jarang dilalui oleh pejalan kaki karena berada di pinggir jalan yang ramai namun minim sarana bagi pejalan kaki yaitu trotoar.
Kedua spanduk itu sama-sama bertuliskan "Kami Tahu Kapan Kami Harus Bergerak! Pemimpin Masa Depan Indonesia 2019-2024" dengan warna dominan merah penuh corak yang dihiasi dengan warna putih di beberapa bagian.
Di bagian kiri spanduk juga terdapat gambar Gatot Nurmantyo masih mengenakan baret saat masih menjabat sebagai Panglima TNI dengan dilengkapi nama di bawahnya.
Spanduk tersebut menguatkan dukungan kepada mantan Panglima TNI yang digantikan Marsekal Hadi Tjahjanto itu untuk maju di konstestasi Pilpres 2019 mendatang.
Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengatakan Gatot kemungkinan besar akan terjun ke dunia politik setelah pensiun.
Pasalnya Gatot selama ini memiliki komunikasi yang baik.
"Kalau tentara kan pensiun pilihannya istirahat, dan tentara biasanya enggak mau istirahat ingin terus berjuang, ada yang pilihannya aktif dalam dunia usaha, ada yang aktif di organisasi sosial kemasyarakatan, agama, saya memperkirakan Pak Gatot akan memilih jalur politik," ujar Riza.
Riza tidak menampik bahwa Gatot telah bertemu Prabowo Subianto setelah tidak lagi menjadi Panglima TNI.
Baca: Desy Bunuh Fendik karena Kesal Suaminya Itu Selingkuh dengan Dua Perempuan
Dalam pertemuan tersebut menurut Riza, keduanya membicarakan masalah kebangsaan, yakni masalah-masalah yang dihadapi Indonesia sekarang.