Ia menjelaskan, adik Sandrina Abubakar sesekali datang untuk memeriksa keadaan rumah.
Baca: Keluarga Berharap Kemenlu Fasilitasi Mereka Agar Bisa Doakan Langsung di Depan Makam Enen di Kamboja
"Sesekali adiknya ibu datang cuma untuk mengecek saja, berantakan atau enggak. Begitu aja," ujarnya.
Meski begitu, Asep manut begitu mendapat penjelasan dari penyidik jika penyitaan itu sebatas untuk kepentingan penyidikan dan akan dikembalikan jika tidak terbukti terkait dengan kasus.
Menurut Asep apabila nanti memang tidak terbukti rumah tersebut tidak akan disita.
Asep mengaku telah menjaga dan merawat rumah tersebut sejak tahun 2010. Sebelumnya, dia menjaga dan merawat rumah mertua Emirsyah.
Dan menurutnya, Emirsyah dan keluarga menempati rumah tersebut sejak tahun 2010 setelah ayahanda istri Emirsyah meningggal.
Ia pun mengaku ikut membantu pindahan barang-barang ke rumah. Bahkan, menurutnya masih ada beberapa barang milik mertua Emirsyah Satar di dalam rumah.
"Masih ada barang-barangnya, mau dipindahin juga kemana?" kata Asep.
Meski begitu, Asep tidak menerangkan tentang wafatnya mertua Emirsyah.
Sementara itu, dari laman media sosial milik Sandrina Abubakar, menerangkan mertua Emirsyah masih hidup pada Agustus 2014. (Tribun/amriyono/gita irawan/coz)