News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Prabowo Terapkan Cara Donald Trump Gaet Suara di Pilpres 2019

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari saat ditemui di Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (3/4/2018).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari berpendapat manuver yang dilakukan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto belakangan ini sedang menerapkan strategi politik yang dilakukan Presiden AS Donald Trump ketika pilpres Amerika Serikat lalu.

Dia menilai, Prabowi sedang menguatkan isu kesenjangan sosial antara kaum atas dan kaum bawah di masyarakat.

“Pak Prabowo itu saya lihat sedang menjalankan strateginya Donald Trump dalam pilpres 2016 di Amerika Serikat. Apa strateginya? Strateginya itu mempertentangkan kalangan bawah dan kalangan atas, jadi persoalan kesenjangan,” kata M. Qodari saat ditemui di Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (3/4/2018).

Selain itu, dugaan Qodari, terlihat saat Prabowo pernah menyebut Indonesia akan bubar pada 2030 mendatang.

Saat itu, Prabowo menyebut bahwa seluruh tanah serta sistem ekonomi di Indonesia telah dikuasai oleh asing.

Penyampaian Prabowo tersebut, kata Qodari, persis strategi Trump saat berkampanye.

Trump menyampaikan rasa takut bahwa Amerika berada di bawah ancaman asing.

“Trump dulu menyatakan kita ini di bawah ancaman China. Awas ada ancaman dari Islam, awas ancaman tenaga kerja dari imigran Meksiko, begitu. Sebenarnya ini agak mirip. Jadi yang disebarkan adalah pesimisme, ketakutan, dan kalau kita lihat kasus di Amerika, ternyata pesimisme dan ketakutan ini dibeli oleh rakyat Amerika sehingga mereka memilih Donald Trump,” papar Qodari.

Qodari juga menyebut, isu nasionalis serta pesimisme di bawah tekanan asing tersebut menjadi alat Prabowo meyakinkan masyarakat agar memilih Prabowo pada Pilpres 2019.

"Pak Prabowo sedang mengatakan Indonesia ini sekarang dan ke depan tidak akan baik kalau bukan saya yang menjadi pemimpin, itu pesannya," terang Qodari.

Diketahui sebelumnya, Prabowo semakin gencar mengkritik pemerintahan Jokowi dibeberapa kesempatan.

Bahkan, Prabowo sempat menyebut elite-elite politik saat ini bermental maling. Serta, menyebut sistem ekonomi di Indonesia salah besar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini