TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan atau Mendikbud RI Muhajir Effendy menyesalkan kejadian pencurian puluhan laptop yang digunakan untuk Ujian Nasional Berbasis Komputer atau UNBK.
Hal itu ia kemukaan saat ditemui di Istana Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (13/4/2018).
Dirinya pun mengimbau pencuri maupun hacker tak memanfaatkan pelaksanaan ujian nasional untuk mencari keuntungan.
"Ini saya sangat menyesalkan. Saya mohon pencuri-pencuri agak punya moral yang baiklah. Jangan memanfaatkan situasi yang begitu (pelaksanaan UNBK) digunakan untuk mencuri. Saya kira, saya bilang pencuri yang memanfaatkan UN, yang menghambat itu, termasuk hacker, itu dikutuk tujuh turunan," ujar Muhajir.
Belajar dari kasus tersebut, ia meminta sekolah-sekolah untuk meningkatkan kewaspadaan dan keamanan untuk menjaga barang-barang kebutuhan pelaksanaan ujian nasional.
Baca: Setya Novanto: Cap Koruptor Terlanjur Menempel pada Diri Saya
"Ini sebetulnya untuk pengamanan sudah kita tingkatkan kerja sama dengan pihak aparat kepolisian, masing-masing sekolah harus tahu diri untuk mengamankan dengan baik. Saya minta waspada saja untuk masing-masing sekolah untuk itu," ujarnya.
Sebelumnya, sebanyak 30 laptop untuk Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) digondol maling.
Peristiwa ini terjadi di MTs Al Falah, Jalan Luar Batang 3 No 19, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (9/4/2018) kemarin.
Sedianya 30 laptop tersebut akan digunakan untuk UNBK tingkat SMP pada minggu depan.