News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mendikbud Sarankan Siswa Lebih Percaya Pada Guru

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mendikbud Muhadjir Effendy

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaksanaan ujian nasional tingkat SMU telah usai pada Kamis lalu. Meski telah selesai, pelaksanaan UNBK banyak dikeluhkan.

Salah satunya adalah sulitnya soal ujian nasional matematika yang sempat viral di media sosial.

Kesulitan soal matematika tingkat SMU itu pun sampai pula ke telinga Mendikbud Muhadjir Effendy saat ditemui di Istana Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jumat (13/4/2018).

Ia menyatakan masalah itu bisa berasal dari banyak faktor, seperti tidak tersosialisasinya kisi-kisi dengan baik, atau ketidaksiapan siswa menghadapi ujian.

Baca: Mendikbud: Saya Minta Maaf Kalau Beberapa Kalangan Mengalami Kesulitan Soal UNBK

Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini menganggap siswa lebih percaya untuk melakukan bimbingan belajar di luar sekolah.

Padahal, ujar Muhadjir, guru di sekolah memiliki kompetensi yang jauh menguasai kisi-kisi soal ujian nasional.

"Saya sarankan untuk tidak terlalu percaya pada bimbingan belajar yang diselenggarakan oleh luar, percayakan kepada guru, kalau perlu memang guru harus ada pendalaman, ada enrichment, sebaiknya sekolah yang menyelenggarakan," ujarnya.

Baca: Puisi Novanto: Di Kolong Meja, Ada Pecundang yang Sembunyi Sembari Cuci Tangan

Menurut Muhadjir, hal itu beralasan, karena tak banyak bimbingan belajar yang menggunakan soal-soal dengan pendekatan HOTS (Higher Order Thinking Skills) seperti yang diterapkan oleh standar nasional.

"Siswanya banyak tidak siap, banyak menganggap soal sama tahun-tahun lalu multiple choice menggunakan level 3, padahal sudah beranjak level HOTS itu," kata Muhadjir.

Muhadjir menjelaskan, sebelum sampai ke para siswa, soal sesuai standar itu sebelumnya telah disosialisasikan ke masing-masing sekolah untuk dipelajari dan didalami oleh guru.

"Kemudian kisi-kisi diturunkan ke sekolah, guru mempelajari kisi-kisi itu mendalami, lalu menerapkannya untuk mengajar kepada siswa," ujar Muhadjir.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini