TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto mengatakan partainya masih memiliki cukup waktu dalam menentukan sikap pada pilpres mendatang.
Ia tidak ingin Demokrat tergesa-gesa dan gegabah dalam mengambil keputusan.
"Waktu yang ada, masih tersedia dan partai Demokrat ingin menggunakan waktu (yang tersisa) itu seefektif mungkin," ujar Aher, di Ruang Kerja Pimpinan DPR RI, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (17/4/2018).
Saat ini, kata dia, pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum dibuka, karena pendaftaran tersebut secara resmi baru dibuka pada 4 Agustus mendatang.
Sehingga partai berlambang segitiga mercy itu berupaya untuk memanfaatkan dengan baik waktu yang tersisa.
Wakil Ketua DPR RI itu pun menjelaskan partainya bisa saja nanti menentukan pilihan untuk masuk ke dalan satu dari dua koalisi yang ada.
Ia tidak menutup kemungkinan partainya bergabung dengan koalisi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), atau malah masuk dalam koalisi yang mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto pada pilpres 2019.
"(Alasan) kedua, (Demokrat) bisa masuk ke dalam salah satu poros yang ada saat ini, tentunya poros Pak Jokowi sama poros Pak Prabowo," jelas Aher.
Kendati demikian, ia tidak menampik bahwa para kader muda Demokrat menginginkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), putra sulung dari Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), maju dalam pilpres mendatang.
"Memang, yang disampaikan kader, terutama kader muda bahwa nantinya AHY menjadi next leader di pilpres 2018," kata Aher.