Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah memeriksa Setya Novanto di kamar 323 ruang VIP di Rumah Sakit Medika Permata Hijau, dokter Bimanesh mengakui menulis pesan khusus yang ditempel di pintu kamar Setya Novanto.
"Saat memeriksa, saya bangunkan pasien. Saya tanya Pak Setya Novanto, apa keluhannya? Dia bisa jawab, dia mengaku pusing. Soal status kesadaran pasien saat itu, saya bisa nyatakan kalau itu sadar," ujar dokter Bimanesh, Kamis (20/4/2018) di Pengadilan Tipikor Jakarta.
Lanjut dilakukan tensi darah, dimana dokter Bimanesh menyuruh perawat mengambil alat pengukur tensi. Hasilnya tensi Setya Novanto sangat tinggi dan itu disampaikan ke Setya Novanto.
"Pak ini tensinya tinggi sekali, harus banyak istirahat, dia (Setya Novanto) hanya mengangguk. Di pemikiran saya, hipertensi Setya Novanto saat itu tergolong hipertensi emergency," terang dokter Bimanesh.
Hipertensi emergency ini diterangkan dokter Bimanesh jika tensinya tidak diturunkan bisa berimbas pada terjadinya struk, gagal ginjal dan risiko jantung. Selesai memeriksa, saya keluar kamar lalu melihat di koridor itu banyak sekali orang termasuk wartawan.
Akhirnya dokter Bimanesh mengambil sikap menulis di selembar kertas agar pasien Setya Novanto tidak diganggu karena butuh istirahat. Soal Setya Novanto tidak boleh menerima tamu juga disampaikan dokter Bimanesh ke Setya Novanto.
"Saya buat tulisan umum, saya tempel di pintu. "Pasien Perlu istirahat karena penyakitnya" saya tulis menggunakan spidor di kertas A6," tambah dokter Bimanesh.