Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dokter Bimanesh yang bekerja di Rumah Sakit Medika Permata Hijau pada hari ini, Kamis (19/4/2018) menjadi saksi bagi terdakwa Fredrich Yunadi di kasus dugaan merintangi penyidikan KTP Elektronik (KTP-el).
Saat bersaksi, Bimanesh sempat menyampaikan ada kejanggalan yang dilihatnya saat Setya Novanto dibawa ke koridor ruang VIP lantai 3 RS Medika Permata Hijau pada Kamis (16/11/2017) silam.
"Pas saya tunggu di ruang istirahat dokter, tiba-tiba ada bunyi pintu kebuka "jeder". Lalu ada suara branka, pasien dibawa seperti diburu-buru, ribut sekali, hiruk pikuk, itu sekitar pukul 18.50 WIB. Biasanya pasien sudah dirawat ini kan tenang, tidak perlu buru-buru," terang Bimanesh di Pengadilan Tipikor Jakarta.
Baca: Kasus Suap Gatot Pujo Nugroho, KPK Periksa 19 Pejabat Pemprov Sumut di Markas Brimob
Menurut Bimanesh, saat itu ada empat orang yang mengantar Setya Novanto yakni satpam, staf rumah sakit, perawat dan seseorang yang menggunakan pakaian putih.
Setelah melintas di koridor VIP, Setya Novanto lanjut dibawa ke kamar nomor 323 yang telah disiapkan. Kemudian dokter Bimanesh meminta dua perawat yakni Indri dan Nurul untuk menyiapkan Setya Novanto.
Kejanggalan lain yang didapati dokter Bimanesh yakni wajah Setya Novanto dibungkus selimut bak orang menggunakan hijab saat berada di atas brankar (tempat tidur di rumah sakit yang memiliki roda di empat sisi bawahnya).
Baca: Manfaatkan Teknologi Informasi, ICW Luncurkan Akademi Antikorupsi
"Yang janggal pas brankar lewat di depan saya, wajahnya dibungkus selimut. Kalau orang sudah mau dirawat, kan tidak perlu dibalut selimut tebal seperti hijab. Saya tanya ke perawat dan lainnya, kok dibalut begitu, tapi tidak ada yang menjawab saya," tuturnya.
Majelis hakim bertanya apakah saat Setya Novanto di brankar, Bimanesh mengenali bahwa itu Setya Novanto meski mukanya ditutup selimut, Bimanesh menjawab mengetahui itu adalah Setya Novanto.
"Saat itu matanya merem, saya kenali dari wajahnya itu Setya Novanto. Pas saya periksa ketika pasien sudah di kamar, selimutnya sudah diangkat, saya makin mengenali itu adalah Setya Novanto," tambahnya.