Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putri Sandjojo mengungkapkan Indonesia memiliki potensi menduduki peringkat keempat sebagai negara dengan perekonomian terkuat di dunia.
Potensi tersebut mengacu pada data oleh penyedia jasa auditor PricewaterhouseCoopers (PwC) yang merilis potensi Indonesia untuk merangkak naik dalam peringkat ekonomi dunia.
Hal ini disampaikan Eko, saat meresmikan Rembug Desa Regional Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Tahun Anggaran 2018, di Hotel Mutiara, Pekanbaru, Ria, Rabu (25/4/2018).
Menurut Eko, potensi tersebut dapat terwujud jika masyarakat mampu mempertahankan stabilitas politik hingga sosial.
"Kita kalau kita bisa mempertahankan stabilitas sosial kkita bisa jika mempertahankan stabilitas politik, dan kita bisa jika mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi," ujar Eko.
Sebelumnya, PwC merilis hasil riset tentang outlook perekonomian dunia. Seperti dilansir dari situs resmi PwC, John Hawksworth, Chief Economist PwC, mengatakan Indonesia akan berada di peringkat 5 pada 2030 dengan estimasi nilai GDP US$ 5.424 miliar.
Baca: 2 Kali Hamil dan 2 Kali Disuruh Pacarnya Gugurkan Kandungan, Gadis Ini Pilih Jalan yang Lebih Tragis
Indonesia juga berpotensi naik menjadi peringkat 4 pada 2050 dengan estimasi nilai GDP US$ 10.502 miliar berdasarkan nilai GDP dengan metode perhitungan Purchasing Power Parity (PPP).
Baca: Kasus Suap Abah Anton, Lima Anggota DPRD Malang Diperiksa KPK
Posisi tersebut akan menjadikan Indonesia dengan perekonomian big emerging market, dengan perekonomian terkuat di Asia Tenggara.
Eko juga mengatakan pada 2018, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen, dengan tingkat inflasi 3,5 persen.
"Belanja negara juga dianggarkan sebesar Rp 2.204,4 triliun, dengan defisit mencapai Rp 325,9 triliun, total subsidi yang dianggarkan juga semakin meningkat menjadi Rp 172,4 triliun," ujar Eko.