News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bamsoet: Jadi Pemimpin Itu Butuh Proses

Editor: Rachmat Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) saat mengisi latihan kepemimpinan siswa di SMA Labschool, Kebayoran, Jakarta, Jumat (27/4/2018).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyatakan, untuk menjadi pemimpin diperlukan proses, latihan, serta pembinaan. Seorang yang punya bakat memimpin akan lebih mudah untuk dilatih dan dibentuk menjadi pemimpin.

"Untuk menjadi seorang pemimpin di masa mendatang, butuh persiapan dan proses yang tak instan. Perlu latihan dan pembinaan yang dilakukan secara konstan," ujar Bamsoet saat mengisi latihan kepemimpinan siswa di SMA Labschool, Kebayoran, Jakarta, Jumat (27/4/2018).

Bamsoet menjelaskan, kepemimpinan adalah teknik untuk mempengaruhi orang lain dalam organisasi agar dapat bekerjasama mencapai tujuan. Pemimpin menentukan visi, misi, target dan strategi untuk mencapai tujuan. Sehingga, tujuan lebih mudah dan cepat tercapai.

"Masa muda seperti yang saat ini anak-anakku nikmati adalah masa window of oppurtunity. Karena daya tangkap kalian sangat tinggi sehingga dapat menyerap banyak hal dan pengalaman. Gunakanlah masa ini untuk membentuk jiwa kepemimpinan sejak usia dini sehingga mampu meningkatkan kepercayaan diri," ujar Bamsoet.

Politisi Partai Golkar ini berharap, para siswa bisa meneladani berbagai sifat kepemimpinan. Baik dari Rasulullah SAW, maupun yang telah diajarkan oleh salah satu Bapak Bangsa Indonesia, Ki Hajar Dewantoro.

"Jadilah pemimpin sebagaimana yang dicirikan Rasulullah SAW, yaitu Siddiq, Amanah, Tablig dan Fathonah. Selain itu, Bapak Bangsa kita, Ki Hajar Dewantoro juga telah memberikan arahan mengenai sifat kepemimpinan, antara lain Ing Ngarso Sungtulodo, Ing Madio Mangun Karso, dan Tutwuri Handayani," terang Bamsoet.

Ing Ngarso Sungtulodo berarti di depan memberi teladan. Ing Madio Mangun Karso berarti di tengah membangun kreatifitas. Sedangkan, Tut Wuri Handayani berarti di belakang memberi dorongan.

"Dunia saat ini sudah tanpa sekat. Persaingan juga semakin meningkat. Ditambah Revolusi Industri 4.0 yang tengah dihadapi, membuat masa yang anak-anakku hadapi menjadi tak mudah. Namun dengan bekal dan kemampuan diri yang diasah di sekolah ini, insya Allah kalian mampu menghadapinya dengan baik. Kuncinya, adaptif terhadap perubahan dan jangan letih untuk terus belajar hal baru," pesan Bamsoet.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini