TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setya Novanto membantah pura-pura saat pemasangan selang dan jarum infus di tubuhnya.
Ketika itu, jelas dia, jarum yang dimasukkan ke dalam tubuh adalah jarum asli.
Begitu juga infus yang dipakainya.
Pasalnya, saat berada di dalam ruangan yang ada di RS Medika Permata Hijau, cairan infus itu berjalan sebagaimana mestinya.
"Enggak ada infus pura-pura. Masa ketua DPR dikasih pura-pura?" kata Novanto saat persidangan dengan terdakwa dokter Bimanesh di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jumat (27/4/2018).
Ini juga sekaligus membantah pernyataan perawat Indri yang bersaksi sebelumnya infus yang dipakai adalah infus untuk anak-anak.
Saat bersaksi, Indri juga sempat mengatakan Novanto yang meminta untuk segera diinfus.
Namun, pembuluh darah vena mantan ketua umum Golkar itu tidak terlihat sehingga digunakan jarum infus kecil.
Bukan hanya itu, saat sidang 2 April 2018 lalu, Indri juga mengatakan Novanto berteriak meminta segera diperban kepalanya.
Meski, luka di kepala Setya Novanto hanya selebar ujung kuku saja.
"Belum sampai saya keluar kamar, pasien (Setya Novanto,-red) berteriak. Dia bilang "kapan saya diperban?" Saya kaget, refleks langsung balik badan. Kok nada suaranya begitu, agak langsung membentak. Ya saya jawab sebentar pak," kata Indri ketika bersaksi.