Tes dilakukan melalui sistem gugur, yang didahuli dengan tes kemampuan bahasa inggris.
"Nah disitu dia lolos. Dari 233 lolos 113 lolos, dia salah satunya," ucap Krishna Murti.
Tahap selanjutnya yakni tes mengemudi yang terbagi menjadi dua tahapan dan dilaksanakan selama dua hari, karna banyak peserta pelatihan yang lolos.
Pada tahap ini sebanyak 91 pesera lolos, termasuk Briptu Nova.
"Test nya itu hari sabtu, jadi karna orangnya banyak ada test yang di lalukan dua hari, karna banyak kan," ujar Krishna Murti.
"Berikut nya test mengemudi yang harus ke jalanan, PBB yang mengetes, kemampuan mengemudi itu menjadi salah satu syarat," sambung Krishna Murti.
Akibat terjadi perubahan jadwal yang seharusnya ujian selesai pada Jumat 27 April 2018.
Mengharuskannya Briptu Nova tetap di lokasi tes saat hari pernikahan.
Mendapat informasi tersebut, Krishna Murti mengaku sempat menyarankan agar Briptu Nova untuk pulang guna melangsungkan akad nikah, walaupun dengan resiko ia gugur dalam seleksi.
"Saya sudah bilang akad nikah itu seumur hidup, jadi kalo dia pulang kemungkinan memang dia tidak akan mengikuti tahapan selanjutnya karna itu kan sudah direncanakan," ujar Krishna Murti.
Namun saran atas nya tersebut tampaknya diindahkah oleh Briptu Nova, dirinya memilih tetap melanjutkan tahapan seleksi.
"Tapi dia pengen banget jadi peace kepper, karna jadi peace kepper ini suatu dalam karir satu proses yang mematangkan orang tambah ilmu, tambah kompetensi, dan menambah network internasional," ujar Krishan Murti.
Krishna menceritakan, saat Briptu Nova melakukan video call dengan sang calon suami, kejadian tersebut dilalukan diselala waktu tes yang dilakukan.
"Karna tes mengemudinya itu bergantian jadi pas nunggu giliran itu dia menyaksikan," ujar Krishna Murti.