Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Kepala Badan Nasional Penempatan & Perlindungan TKI (BNP2TKI), Jumhur Hidayat mengaku tersinggung mendengar pernyatan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.
Luhut sebelumnya menyebutkan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia tidak mampu bersaing dengan Tenaga Kerja Asing (TKA) ketika bicara soal Perpres Nomor 20 Tahun 2018 tentang TKA yang menjadi polemik di masyarakat.
Baca: Keluarga Rizki Tuntut Pertanggungjawaban Panitia Pembagian Sembako di Monas
Ia meminta masyarakat agar tidak khawatir akan masuknya TKA ke Indonesia, mengingat Indonesia masih kekurangan tenaga kerja berkemampuan dan berketerampilan khusus di beberapa sektor.
"Karena kalau kita marah-marah orang Indonesia, SDM kita tidak siap. Sekarang, kami siapkan, kami tidak menyalahkan yang lalu," kata Luhut dalam pidatonya di Jakarta Food Security Summit (JFFS) ke-4 di Jakarta, Jumat (9/3/2018) lalu.
Baca: Ketika Kapolri Bicara Soal Pengamanan Asian Games 2018
Menanggapi itu, Jumhur pun menunjukan kekesalannya.
Soal Ulangan Sumatif Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP Semester 1 Kurikulum Merdeka Lengkap Kunci Jawaban
Latihan Soal & Jawaban PKN Kelas 1 SD Bab 2 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Aku Anak yang Patuh Aturan
Ia menganggap SDM lokal memiliki kemampuan yang mempuni.
Sehingga pernyataan Luhut tidaklah tepat.
"Saya tersinggung soal pernyataan dia yang mengatakan orang Indonesia belum mampu mengerjakan, kita enggak bisa. Itu statement to**l yang menyatakan Indonesia belum mampu dan butuh TKA," ungkap Jumhur di Sekber Gerindra-PKS, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (2/5/2018).
Baca: Alfian Tanjung Tutup Pledoinya Dengan Membacakan Dua Puisi
Aktivis perburuhan itu menjelaskan selama tujuh tahun dirinya menjabat sebagai Kepala BNP2TKI, Indonesia telah mengirimkan 56 ribu TKI ke Korea Selatan.
Ia memastikan keahlian TKI mampu bersaing dengan TKA di tanah air.
"Bos, saya tersinggung. Saya 7 tahun di BNP2TKI. Anda tahu di Korea, negara maju itu, yang ngerjain mesinnya orang-orang Indonesia. Dipuji-puji orang Indonesia di sana. Bahkan rusak dikit mesin, bisa diakalin sama orang Indonesia. Jago orang Indonesia," katanya.
"Di Malaysia perusahaan chip yang terkenal di dunia, itu gua kirim ratusan ribu tenaga kerja ke sana, yang ngerjain orang Indonesia," imbuhnya.
Jumhur terlihat berapi-api ketika menyampaikan pendapatnya.
Dengan nada lantang, ia menegaskan pernyataan Luhut bahwa SDM lokal belum mampu menempati posisi-posisi tertentu di beberapa sektor pekerjaan telah menyinggung hatinya.
"Terus Luhut bilang enggak bisa, marah lah saya. Tersinggung saya yang sudah memfasilitasi ribuan orang Indonesia bekerja. Statement to**l itu," katanya.