TRIBUNNEWS.COM - Kontroversi politisasi di rumah ibadah umat muslim kembali terjadi.
Kali ini sorotannya tertuju ke sebuah masjid yang berlokasi di Semanggi, Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Lagi-lagi muatan unsur politik kembali jadi sorotan dalam ceramah yang ada di masjid itu.
Kala itu, sosok Sugi Nur yang diundang jadi pembicaranya.
Aksinya ini viral melalui video di Youtube yang bertajuk 'KENAPA HARAM HUKUMNYA MEMILIH JOKOWI"
Dalam ceramahnya, Sugi Nur pun sempat menyampaikan beberapa hal dengan muatan politik yang ditujukan kepada sosok Presiden Jokowi.
Di hadapan para jemaah yang ada, Sugi Nur sempat melontarkan kalimat yang kontroversial.
Ia meminta jemaah yang memilih sosok Jokowi saat pemilu untuk keluar dari Masjid.
"Bagi saya Jokowi Haram." ujarnya dalam sepenggal ceramahnya.
"Gimana ini? ganti presiden? Disini yang pilih Jokowi keluar dari Masjid" ujar Sugi Nur kepada para jemaah yang hadir di Masjid MUI di kawasan Semanggi, Surakarta.
Aksi ini pun menuai kontroversi di kalangan netizen di Twitter.
"Saya kalo ada di mesjid itu pasti langsung keluar"
"gak kapok kapok wong iki"
"Astaghfirullah...., sudah diperlihatkan orang2 yg dngn sesuka hatinya brbicara di luar konteks agama di dlm Masjid, shingga umat terpecahbelah yg mngakibatkan kerusakan meluas. Sudah diperlihatkan kerusakan di timteng akibat politisasi agama, tidak takutkah akan murka Allah SWT?"
"aneh bin ajaib yah kalau urusan politik... semua cara dihalal kan, sebenarnya mereka tahu, kalau tindakan seperti itu salah. tapi mata hati dan pikirannya sudah gelap."
Melanggar himbauan dari Menteri Agama sebelumnya.
Aksi Sugi Nur di Surakarta ini tentu saja amat disayangkan publik.
Pasalnya, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin sempat mengatakan jangan sampai Rumah Ibadah digunakan sebagai tempat menyampaikan aspirasi politik.
"Jangan sampai rumah ibadah digunakan sebagai tempat yang justru menggunakan agama untuk membuat polarisasi di tengah masyarakat hanya karena aspirasi politik yg berbeda.", ujar Lukman Hakim Saifuddin di Bidakara, Jakarta, Rabu (18/4/2018).
Lukman menambahkan justru agama memiliki ajaran yang sama untuk tetap hidup damai.
"Justru agama memiliki ajaran yang sama bagaimana agar di tengah kemajemukan kita tetap hidup damai," katanya.
"Karenanya nilai agama menjadi faktor yang merekatkan itu yang menjalin yang merangkai keragaman itu sehingga sebagai Bangsa kita tetap terjaga keutuhan kita." Katanya.
Ia menghimbau untuk menjaga Rumah Ibadah agar tetap suci, sehingga tidak digunakan oleh pihak yang mempunyai maksud tertentu.
"Karena itu rumah ibadah kita jaga kesuciannya jangan sampai digunakan oleh pihak yang memang ada maskud tertentu untuk membenturkan antar umat beragama yang memang tidak sama keyakinannya dengan kendaraan politik dengan cara-cara mempolitisasi nilai agama." Katanya.
(Tribunnews.com/ Bobby Wiratama)