Laporan wartawan tribunnews.com, Wahyu Firmansyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu menjelaskan, ada dua bentuk ancaman fisik, yakni ancaman belum nyata dan ancaman nyata.
"Saya membagi bentuk ancaman Fisik menjadi dua bagian, yang pertama adalah ancaman belum nyata yaitu ancaman Perang Terbuka antar Negara, ancaman ini saya anggap masih sangat kecil kemungkinannya terjadi," ujar Ryamizard di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Jumat (11/5/2018).
Baca: Peserta Aksi 115 Perlahan Mulai Tinggalkan Monas
Ryamizard mengatakan, ancaman belum nyata akan menjadi nyata ketika kedaulatan negara dan keselamatan negara terganggu.
"Ancaman belum nyata ini akan menjadi nyata bila Kedaulatan Negara, Integritas Nasional dan Keselamatan Negara Terganggu," katanya.
Ancaman nyata merupakan ancaman yang biasa dihadapi pada zaman sekarang dan yang akan terjadi di masa mendatang.
"Kemudian bentuk ancaman yang kedua adalah Ancaman Nyata yaitu jenis ancaman yang sedang kita hadapi pada masa kini dan yang sewaktu-waktu dapat terjadi dimasa datang," katanya.
Menhan mengatakan, ancaman nyata merupakan terorisme, pemberontakan bersenjata, bencana alam, wabah penyakit dan penyalahgunaan narkoba.
"Jenis Ancaman Nyata yang saya maksudkan disini adalah Terorisme dan Radikalisme, Separatisme dan pemberontakan bersenjata, bencana alam dan lingkungan, pelanggaran wilayah perbatasan, perompakan dan pencurian sumber daya alam, wabah penyakit, perang siber dan intelijen, peredaran dan penyalahgunaan Narkoba," katanya.
Ryamizard mengatakan, ancaman nyata memerlukan analisi yang tepat dan akurat.
"Hal ini tentunya memerlukan analisis yang tepat dan akurat," katanya.
Baca: Saksi Ahli: Profesi Apapun Bisa Didakwa Jika Halangi Proses Hukum
Dia mengatakan jika sumber daya manusia menjadi kunci utama dalam perkembangan hal tersebut sehingga dapat membentuk SDM yang memiliki karakter dan kecintaan terhadap tanah air.
"Kualitas sumber daya manusia menjadi kunci utama dalam mencermati perkembangan tersebut agar terbentuk insan yang tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi juga harus memiliki karakter atau integritas dan kecintaan terhadap tanah air," katanya.