Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Humas Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), Jeirry Sumampow, meminta semua pihak tidak takut terhadap ancaman teror.
Menurut dia, instansi Polri sudah melakukan pengamanan termasuk saat jemaat akan melakukan ibadah Misa pada hari Minggu sore.
"Ada instruksi siaga. Nanti sore masih ada ibadah minggu. Di Surabaya sudah pasti," tuturnya saat ditemui dalam sesi acara pernyataan sikap Melawan Aksi Teror dan Mendorong Pemilu Damai di Media Center Bawaslu RI, Minggu (13/5/2018).
Baca: Empat Jenazah Terduga Teroris yang Tewas Ditembak Densus 88 Di Cianjur Masih Di RS Polri Kramat Jati
Dia mengapresiasi upaya instansi Polri yang segera melakukan pengamanan setelah terjadi teror di Surabaya.
"Langkah sigap polisi kami apresiasi. Ini berlangsung terus sampai malam. Ibadah minggu terus berlangsung sampai malam," kata dia.
Baca: Hadang Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja SMTB Surabaya, Begini Suasana Rumah Duka Aloysius Bayu
Di kesempatan itu, dia mengimbau, masyarakat supaya tidak takut dengan cara perilaku teror berupa menyebarkan ketakutan.
Adanya ketakutan di masyarakat, kata dia, merupakan sesuatu yang diinginkan pelaku teror.
"Perlawanan dan pembasmian harus diperkuat. Mereka ada di antara kita, bergaul, bercakap sebagaimana biasa tidak tahu kapan aksi bom," tambahnya.
Baca: Presiden Jokowi Tak Bisa Sembunyikan Wajah Duka saat Datangi Lokasi Bom Gereja di Surabaya
Sebelumnya, terjadi tiga aksi pengeboman menyerang tiga gereja di Surabaya.
Aksi teror menyerang Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Gereja Kristen Indonesia (GKI) Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat di Jalan Arjunon pada Minggu (13/5/2018).
Akibat insiden itu, sebanyak 10 orang meninggal dunia dan 41 orang menderita luka.
Mereka menjalani perawatan di rumah sakit yang letaknya berada tidak jauh dari lokasi kejadian