News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bom di Surabaya

Anak Tertua Anton Febrianto Tolak Didoktrin Orangtuanya jadi Teroris, Hidupnya Berbanding Balik

Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi memasang garis polisi di Rusunawa Wonocolo Taman, Sidoarjo akibat ledakan yang diduga bom dari lantai 5 blok B3, Minggu (213/5/2018) malam sekitar pukul 21.10 WIB.

TRIBUNNEWS.COM - Pada Minggu (13/5/2018), sebuah keluarga terduga teroris "diserang" bomnya sendiri.

Mereka adalah Anton Febrianto (47), Puspitasari (47), dan keempat anaknya.

Yaitu HAR (17), AR (15), FP (11) dan GHA (10).

Beberapa anggota keluarga ini tewas akibat bom milik mereka sendiri di Rusun Wonocolo, Taman, Sidoarjo.

BACA: Sederet Fakta Kehidupan Dita dan Keluarga Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Surabaya

Menurut Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Mahfud Arifin, keluarga Anton juga akan bertindak seperti keluarga Dita.

Mereka diketahui berniat menjadi "pengantin" alias bomber bunuh diri.

Sebelum melancarkan aksinya, keluarga Anton Febrianto malah ada yang tewas dan terluka karena bom sendiri.

Anggota keluarga yang tewas yaitu sang istri, Puspitasari, dan anak keduanya, AR.

Kapolda Jawa Timur Irjen Machfud Arifin membocorkan cara orangtua mendoktrin anak-anaknya.

Tapi, ternyata salah satu anak pelaku yang diketahui menolak doktrin orangtuanya untuk menjadi teroris.

BACA SELENGKAPNYA>>>

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini