TRIBUNNEWS.COM - Ais, begitu gadis cilik korban selamat bom di Mapolrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018), dikenal.
Gadis tujuh tahun ini merangkak dari ledakan yang dilakukan tak lain orangtuanya sendiri.
Ais disambar polisi sesaat setelah ledakan.
Kini Ais mendapat perawatan intensif di RS Bhayangkara, Surabaya.
Lantas seperti apa kondisi kesehatan Ais.
Lita Machfud, istri Kapolda Jawa Timur, bersama ibu-ibu Bhayangkari menjenguk Ais.
Saat kunjungannya di RS Bhayangkara, Lita menceritakan kondisi terakhir gadis kecil yang selamat saat ledakan bom di Polrestabes Surabaya.
"Kondisinya sudah sadar, kebetulan tadi sama saya mau diajak ngomong," ujar Lita Machfud, Selasa (15/5/2018).
"Saya tanyain namanya, sekolahnya, Alhamdulillah, saya pesan sama dia ada pesan dari Ibu Kapolri bahwa mendoakan dia cepat sembuh, sehat, dan jadi anak yang soleha."
Lita menceritakan jika AAP sudah bisa diajak berkomunikasi, akan tetapi tidak dengan semua orang mau berbicara.
Beruntungnya, AAP mau diajak berbincang dengan istri Kapolda Jawa Timur tersebut.
"Secara fisik sudah baik, cuma tangannya yang bekas dioperasi, kalau yang lain-lainnya sudah stabil," cerita Lita Machfud.
Doa untuk Ais
"Dik Ais, 4 tahun. Anak pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Sby dalam perawatan medis." kicau akun Twitter
@HoofdbureauID pada Senin (14/5/2018) sore.
"Tidurlah Dik Ais, Kami akan selalu menjagamu..." kicaunya lagi.
Sebuah foto kondisi Ais menjalani perawatan.
Postingan ini pun dibanjiri doa dari netizen.
"Besarkan ndan... Didik adik ais... Jadikan dia polwan yg tangguh untuk melawan teroris...."
"Ya allah nelongso ndelok e ndan..jek cilik dijak ngebom..umur sakmono jek seneng2 e dulinan,ngaji."
"Semoga menjadi anak solihah,Dan kelak jadi orang hebat,Aamiin"
"Masyallah ini dik ais jadi yatim piatu ya?smg jadi anak yg sholehah."
Ais akan tinggal bersama?
Kapolda Jatim, Irjen Machfud Arifin memastikan akan melalukan pendampingan secara intensif terhadap anak-anak pelaku bom seperti Ais.
"Kalau sudah sehat kita beri pemahaman, pendampingan terhadap anak-anak ini, polwan, psikolog, terus ahli radikalisasi untuk memberi pemahaman yang benar supaya nggak terngiang-mgiang terus kejadian ini," ujar Machfud Arifin Kapolda Jawa Timur, Selasa (15/4/2018).
Kapolda Jawa Timur menambahkan pihaknya akan meminta jaminan pada pihak keluarga yang berhak atas pengasuhan anak tersebut.
"Karena semuanya orang tuanya sudah meninggal, mungkin neneknya, mungkin omnya, mungkin pakdhenya harus betul-betul dijamin yang dia 'waras' dalam merawat anak-anak ini."
"Kalau nggak ada jaminan dan pemahaman yang 'waras' tidak akan saya berikan," tegas Machfud Arifin.
Ais Dimata Tetangga
Ais putri bungsu keluarga pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Surabaya, dikenal memiliki prestasi dalam bidang olahraga bela diri.
Bahkan dalam waktu dekat, dia dijadwalkan mengikuti kejuaraan bela diri di Malaysia.
Prestasi tersebut diungkap Nur, tetangga orangtua ibu dari keluarga bom bunuh diri Mapolrestabes Surabaya, Selasa (15/5/2018).
"Ais itu jago bela diri, kapan hari katanya habis menang kejuaraan Tapak Suci di Solo, dan dalam waktu dekat katanya akan ke Malaysia untuk kejuaraan," kata Nur.
Keempat anggota keluarga yang tewas adalah Tri Ernawati (Ibu), Tri Murtono (bapak), Daf (anak pertama), dan Dar (anak kedua).
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Istri Kapolda Jatim Bersama Ibu-ibu Bhayangkari Jenguk Korban Ledakan dan Ngobrol dengan Anak Pelaku, Dan Kompas.com dengan judul "Putri Bungsu Pelaku Bom Polrestabes Surabaya Jago Bela Diri dan Sering Ikut Kejuaraan"