TRIBUNNEWS.COM - Sekeluarga pelaku bom di tiga gereja di Surabaya pada Minggu (13/5/2018) menyimpan banyak kisah tragis.
Dita Supriyanto dan istrinya Puji Kuswati beserta keempat anaknya meledakkan bom bunuh diri di waktu hampir bersamaan di lokasi yang berbeda.
Dari informasi yang tersebar di media sosial ada hal menarik yang terjadi sebelum mereka melakukan aksi teror tersebut.
Menurut pengakuan dari Khorihan ketua RT setempat, sehari sebelum pengeboman, pelaku beserta kedua anak lelakinya menunaikan salat maghrib berjamaah di masjid.
Khorihan mengaku melihat anak kedua habis salat sempat menangis kemudian dirangkul oleh Dita.