TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Lembaga Kajian Agama dan Jender (LKAJ) Musdah Mulia menyebut ada kurang lebih 120 orang perempuan siap menjadi pelaku aksi bom bunuh diri.
Temuan tersebut, hasil dari penelitiannya pada tahun 2016.
Hal itu disampaikan Musdah dalam acara peryataan sikap Gerakan Warga Lawan Terorisme di Kantor Wahid Foundation, Jalan Taman Amir Hamzah, Matraman, Jakarta Pusat, Selasa (15/5/2018).
"Penelitian saya 2 tahun lalu tentang keterlibatan perempuan dalam gerakan terorisme di Indonesia. Itu penelitian saya 2 tahun lalu dan saya menemukan fakta dari mereka juga bahwa sudah tersedia sekitar 120 orang perempuan yang siap menjadi pelaku bom bunuh diri," kata Musdah Mulia.
Penelitian itu dibuat Musdah saat terkuaknya Dian Yulia Novita istri Nur Solihin yang dipersiapkan sebagai pengantin yang direncanakan menjadi pembawa bom dan meledakkan dirinya di Istana Merdeka.
Musdah juga telah melaporkan hasil temuannya tersebut kepada Badan Nasional Penanggilangan Teroris (BNPT) dan pemerintah pada akhir tahun 2016.
Namun, dia mengaku saat itu laporannya tidak mendapar respon.
"Jadi saya sudah bilang sama BNPT dan pemerintah juga tapi waktu itu kok tidak ada merespon," terang Musdah Mulia.
Diketahui, pada peristiwa bom di Surabaya, pelaku diketahui merupakan pasangan kelaurga.
Peristiwa pertama terjadi di tiga gereja di Surabaya. Diduga pelaku merupakan satu keluarga. Yakni Keluarga Dita Oepriarto diduga menjadi pelaku bom bunuh diri yang terjadi di tiga Gereja di Surabaya.
Dita dan istrinya, Puji Kuswati, mengajak serta keempat buah hati mereka untuk turut dalam peledakan Minggu (13/5) pagi itu.
Lalu, bom yang meledak di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo, Jawa Timur melibatkan kelurga Anton.
Bahkan, pada ledakan itu, istri serta anak Anton turut meninggal.
Serta, kelaurga Tri Murtino ternyata memang sudah dipersiapkan untuk meledakkan bom tersebut di Mapolrestabes Surabaya.
Pria berusia 50 tahun itu lantas mengajak istri dan anak-anaknya meledakkan diri di Mapolrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018) pukul 08.50 WIB.