Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla berkomentar soal aksi bom bunuh diri yang dilalukan kelompok terorisme.
"Saya ingin meyakinkan bahwa masuk surga tidak mungkin diperoleh semudah itu, membunuh orang tidak bersalah langsung masuk surga," ujar Jusuf Kalla, di Hotel Atlet Century, Jakarta Pusat, Selasa (15/5/2018).
Baca: Densus 88 Tangkap 13 Terduga Teroris Terkait Bom Surabaya dan Sidoarjo, Dua Ditembak Mati
Bahkan Jusuf Kalla menyebut ganjaran bagi terduga terorisme yang melakukan bom bunuh diri dan membunuh orang lain adalah neraka.
"Pasti ujungnya masuk neraka yang seperti itu. Karena itulah balasannya pasti lah Allah SWT pasti memberikan hukuman yang setimpal dariapada apa yang dilakukannya," ujar Jusuf Kalla.
Baca: Mabes Polri Sebut Terduga Teroris Budi Satrio Berperan Sebagai Penampung Dana JAD Surabaya
Ia pun mengatakan banyaknya jumlah penduduk Indonesia, membuat aparat sulit mengawasi gerak-gerik masyarakat satu persatu.
"Pemerintah, polisi, TNI, sudah membuat upaya sedemikian rupa, tapi penduduk kita 260 juta, tidak semuanya bisa diawasi," ujarnya.
Baca: Aksi Teror Telah Cederai Rasa Kemanusiaan
Sehingga, butuh peran masyarakat untuk mengawasi dan memerangi tidak terorisme di lingkungan masing-masing.
Atas peristiwa yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo, Jusuf Kalla berdoa agar kesehatan korban segera pulih dan masyarakat dapat menjadi kepanjangan tangan pemerintah guna mengantisipasi aksi serupa.
"Kita semua juga tentu harus mendoakan bagi yang korban dan juga menjadi mata dan telinga daripada pemerintah untuk jangan terjadi hal-hal seperti itu, ini semua hanya apabila ada jerjasama daripada kita semua," ucapnya.