Laporan Wartawan TribunJatim.com, Ndaru Wijayanto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Frans Barung Mangera membenarkan adanya baku tembak di Jalan Sikatan, Manukan, Surabaya, Selasa (15/5/2018).
Akibat baku tembak tersebut, satu pelaku tewas di lokasi yang merupakan kawasan padat penduduk.
Hal itu dilakukan akibat pelaku dinilai membahayakan petugas.
Baca: Kenakan Rompi Anti-Peluru, Risma Disambut Ledakan Saat Datangi Lokasi Baku Tembak di Manukan
"Iya, terjadi kontak senjata jam 17.00 WIB akibat terduga teroris dengan Densus 88. Satu pelaku tewas akibat melawan," kata Kombes Pol Frans Barung Mangera, Selasa (15/5/2018).
Kombes Pol Frans Barung Mangera menduga, pelaku yang berusia antara 38-40 tahun itu menyimpan bahan peledak berbahaya.
Sebab, di beberapa TKP rumah pelaku yang tewas sebelumnya, ditemukan sejumlah bahan peledak.
Sehingga tidak menutup kemungkinan korban yang digerebek juga menyimpan bahan yang sama dengan pelaku lain.
Baca: Terduga Teroris di Manukan Surabaya Dikenal Tertutup Hingga Tak Sekolahkan Anaknya
"Kita masih menduga ada bahan peledak berbahaya di sana. Karena dari TKP sebelumnya yang korban tewas ada banyak bahan peledak," imbuhnya.
Namun yang menjadi kendala saat ini, menurutnya seorang tewas tadi telah mempersiapkan diri sebelum penggerebekan.
Di mana dia sempat mematikan jaringan listrik di wilayah tersebut dan menyebabkan kondisi gelap gulita untuk penyisiran.
Baca: Polisi Ledakkan Rangkaian Bom di Rumah Penyerang Mapolrestabes Surabaya
"Pelaku yang tewas tadi, saat digerebek sempat mematikan jaringan listrik yang membuat proses penyisiran gelap," ungkap Kombes Pol Frans Barung Mangera.
"Saya imbau warga bisa menjauhi lokasi karena lokasi masih berbahaya," tuturnya saat di Media Center Polda Jatim.
Berita ini sudah dimuat di Tribun Jatim dengan judul: Terduga Teroris di Manukan Surabaya Sempat Matikan Jaringan Listrik Saat Digerebek Densus 88